Melalui Penjualan Masakan Gosong, 5 Generasi Dapat Menghasilkan Rp 300 T

by -662 Views

Semua orang sepakat bahwa masakan yang gosong adalah sebuah bencana. Cita rasa dari masakan tersebut hilang begitu saja dan digantikan oleh rasa pahit yang dominan. Namun, ada satu orang yang tidak setuju dengan pernyataan tersebut, yaitu Lee Kam Sheung. Baginya, masakan yang gosong justru membawa keberuntungan karena berhasil membuatnya menjadi kaya raya dengan memiliki harta sebesar Rp 300 T.

Ceritanya dimulai pada tahun 1888 di Nanshui, Provinsi Guangdong, China. Lee Kam Sheung adalah pemilik kedai teh yang juga menyajikan sup tiram yang sangat disukai oleh para konsumennya. Kedai milik Lee selalu ramai dikunjungi oleh pengunjung, dan Lee sendiri harus melakukan semuanya dengan sendirian, mulai dari memasak, melayani, hingga mengantarkan pesanan.

Namun, pada suatu hari di tahun 1888, kepadatan pengunjung membuat Lee kehilangan kendalinya. Saat itu, dia sedang merebus tiram namun terganggu oleh kedatangan pelanggan sehingga ia meninggalkan dapur untuk melayani mereka. Karena terlalu lama melayani, rebusan tiram pun terlupa dan terus mendidih hingga menjadi gosong. Aroma yang kuat dan asap dari dapur membuat orang-orang bingung. Itulah saat Lee tersadar dan menyadari bahwa ia seharusnya berada di dapur.

Lee buru-buru kembali ke dapur dan melihat rebusan tiramnya yang berubah bentuk menjadi coklat gelap. Meski tidak bisa disajikan kepada konsumen, Lee mencoba mencicipi cairan coklat tersebut dan merasa terkejut dengan rasanya yang lezat. Inilah awal lahirnya saus tiram pertama di dunia.

Setelah itu, Lee mulai melakukan eksperimen dengan merebus tiram dan memberikan rempah-rempah dan bumbu. Hasilnya, saus tiram yang dihasilkan menjadi lebih lezat. Lee menyimpan saus tersebut dan menggunakannya sebagai campuran dalam resep masakan. Kelezatan saus tiram tersebut membuat pengunjung kedai semakin banyak bahkan ada yang ingin membeli sausnya saja. Dari sinilah muncul ide bisnis bagi Lee untuk membentuk perusahaan saus tiram sendiri yang dinamakan Lee Kum Kee pada tahun 1888.

Saus tiram Lee Kum Kee sangat cocok digunakan dalam masakan orang Asia dan menjadikannya laris manis di akhir abad ke-19. Perusahaan tersebut telah berpindah tempat beberapa kali, dari China, Makau, hingga menetap di Hong Kong sampai sekarang. Setelah Lee Kam Sheung meninggal pada tahun 1932, bisnis Lee Kum Kee dilanjutkan oleh anaknya.

Hingga saat ini, bisnis Lee Kum Kee telah dilanjutkan oleh generasi kelima dan memiliki keberhasilan yang luar biasa. Perusahaan tersebut telah berkembang menjadi lebih dari hanya produsen saus tiram, tapi juga memiliki 200 produk bervariasi. Dalam situs resmi perusahaan, Lee Kum Kee kini hadir di 100 negara di seluruh dunia.

Keluarga Lee juga tercatat sebagai orang terkaya ke-4 di Hong Kong pada tahun 2023 dan termasuk dalam jajaran orang terkaya di Asia. Total kekayaan mereka mencapai US$ 19,3 miliar atau sekitar Rp 300 Triliun. Semua kekayaan ini bermula dari kejadian tidak sengaja saat membiarkan masakan menjadi gosong.

Artikel Selanjutnya:
Angka Hoki yang Mengantarkan Sampoerna Jadi Raja Rokok RI