Pemilik Kekayaan Fosil AS Ini Menolak Merekrut Mahasiswa yang Mendukung Palestina

by -1170 Views

Miliarder Amerika Serikat (AS) dan pemilik Pershing Square Capital Management, Bill Ackman, dengan tegas menolak merekrut sekelompok mahasiswa Harvard University yang menyalahkan Israel atas konflik panas di Palestina beberapa hari terakhir. Pernyataan ini disampaikan di akun Twitter pribadinya @BillAckman pada Rabu (11/10/2023).

“Saya telah ditanya oleh beberapa CEO, apakah Harvard akan merilis nama-nama mahasiswa dari organisasi kampus yang menyalahkan Israel atas tindakan keji Hamas. Ini dilakukan untuk memastikan tidak ada di antara kita yang secara tidak sengaja memperkerjakan salah satunya,” tulis Ackman.

Ackman juga mendesak pihak kampus untuk tidak menutupi dan segera merilis nama-nama mahasiswa supaya publik bisa mengetahuinya. Pernyataan miliarder berharta US$ 3,6 miliar atau Rp 56,5 triliun itu disambut oleh para CEO dan miliarder lain.

Dalam pemantauan Forbes, CEO DoveHill Capital Management Jake Wurzak dan CEO EasyHealth David Duel satu suara dengan Ackman. Mereka ingin Harvard segera merilis nama-nama mahasiswa agar tidak memperkerjakannya.

Perlu diketahui, reaksi keras para miliarder ini buntut pernyataan solidaritas yang dikeluarkan Harvard Palestine Solidarity Groups pada akhir pekan lalu. Dalam rilis yang beredar, kelompok solidaritas itu menganggap Israel sebagai pihak yang harus bertanggungjawab atas semua kekerasan yang dilakukan Hamas.

Mereka menganggap kejadian penyerangan oleh Hamas adalah buntut dari tindakan Israel ke Palestina yang sudah dilakukan sejak lama.

“Peristiwa hari ini tidak terjadi dalam ruang hampa. Selama 2 dekade terakhir, jutaan warga Palestina di Gaza terpaksa tinggal di penjara terbuka. Para pejabat Israel malah membuka gerbang negara yang membuat dimulainya pembantaian di Gaza. Warga Palestina di Gaza tidak punya tempat berlindung dan tidak punya tempat untuk melarikan diri. Dalam beberapa hari mendatang, warga Palestina akan terpaksa menanggung beban terberat akibat kekerasan Israel,” tulis mereka.

Oleh karena itu, menyikapi situasi sulit ini, Harvard Palestine Solidarity Groups akan mengambil tindakan tegas untuk menghentikan aksi yang disebutnya sebagai pemusnahan warga Palestina. Tercatat ada 33 organisasi mahasiswa yang secara resmi menandatangani pernyataan tersebut, antara lain Harvard College Pakistan Student Association, Harvard Islamic Society, Harvard Kennedy School Muslim Caucus, dan sebagainya.

Sampai sekarang, konflik Hamas-Israel masih berlangsung. Dilansir Al Jazeera, lebih dari 1.000 orang di pihak Israel dan setidaknya 921 orang Palestina tewas dengan lebih dari 4.600 lainnya terluka sejak serangan Hamas pada Sabtu yang disusul oleh serangan pembalasan Israel.

Adapun jumlah korban diperkirakan terus bertambah. Angka korban jiwa ini belum memperhitungkan dampak kerusakan rumah sakit, rumah tinggal, dan bangunan lain yang pastinya menelan kerugian hingga jutaan dolar.

Artikel selanjutnya:
Orang Terkaya Palestina Turun Gunung Ikut Perang Lawan Israel

(mfa/sef)