Inovator Sukses yang Mengusir Anak dan Istri

by -1571 Views

Nama Steve Jobs dikenal sebagai tokoh teknologi yang terkenal sepanjang sejarah. Semua orang yang mengamati teknologi sangat menghargai cara Jobs merevolusi pemahaman dan penggunaan teknologi. Saat Jobs meninggal 12 tahun yang lalu karena kanker pankreas, banyak orang merasa kehilangan dan sangat mengagungkan namanya.

Tentu saja, itu semua tidak salah. Namun, di balik ketenaran itu, Jobs memiliki sisi gelap yang belum banyak diketahui orang. Hal ini diungkapkan dalam kesaksian istrinya, Chrisan Brennan, dalam bukunya “The Bite in the Apple: A Memoir of My Life with Steve Jobs” (2013) dan Lisa dalam “Small Fry” (2018).

Salah satu sisi gelap Jobs adalah bagaimana ia meninggalkan keluarganya. Pertemuan pertama antara Brennan dan Jobs terjadi pada tahun 1972 ketika keduanya masih pelajar di Homestead High School di California. Jobs adalah siswa SMA sedangkan Brennan adalah siswa SMP. Meskipun terdapat perbedaan usia dan status, hubungan romantis mereka tidak pudar begitu saja. Setelah sekitar 1-2 tahun, mereka memutuskan untuk tinggal bersama.

Meskipun mereka mendapat tentangan dari keluarga, Jobs yang saat itu berusia 20-an tahun berjanji akan membiayai kehidupan Brennan. Mereka memulai perjalanan hidup mereka sebagai pasangan suami istri. Brennan setia mendampingi Jobs dalam masa bahagia dan sulit. Begitu pula sebaliknya, Jobs sangat mencintai Brennan. Mereka saling mencintai.

Namun, semuanya berubah ketika Brennan hamil. Jobs yang baru saja mendirikan Apple sangat sibuk. Ia tidak memiliki waktu untuk Brennan lagi. Brennan memutuskan untuk tidak tinggal bersama Jobs karena merasa tidak dibutuhkan lagi. Ia tinggal sendirian di rumah teman. Selama sembilan bulan kehamilan, Jobs hanya sesekali bertemu Brennan dan calon anak mereka.

Brennan merasa sedih dan ingin menggugurkan kandungannya. Namun, ia membatalkan niatnya dan memilih untuk melahirkan. “Pada musim semi tahun 1978, ketika orang tua saya baru berusia 23 tahun, ibu melahirkan saya di lahan pertanian dengan bantuan dua bidan. Proses persalinan berlangsung selama tiga jam. Ibu melahirkan sendirian, tanpa ditemani ayah,” kata Lisa dalam “Small Fry” (2018).

Setelah persalinan selesai, Brennan dan bayi hidup sendirian. Jobs baru datang tiga hari setelahnya. Ia memberi nama bayi itu Lisa, sambil mengucapkan kata-kata yang menyakitkan. “Itu bukan anakku,” kata Jobs kepada semua orang di ruang persalinan. Seseorang di sana membantah bahwa bayi itu mirip Jobs dengan rambut hitam dan hidung besar. Jobs tetap bersikeras bahwa itu bukan anaknya dan meninggalkan Brennan dan Lisa. Sejak itu, Brennan dan Lisa tidak lagi bertemu dengan Jobs.

Brennan hidup sendirian setelah itu. Ia mencari pekerjaan untuk mencukupi kebutuhan hidup dan membesarkan Lisa. Ia sering berpindah kerja dan tempat tinggal. Jobs yang sudah sukses dan terkenal sama sekali tidak membantu. Kesal dengan situasi ini, Brennan memutuskan untuk mengajukan gugatan di pengadilan California pada tahun 1980. Ia menuntut Jobs untuk mengakui Lisa sebagai anak dan bertanggung jawab. Namun, Jobs menolak dan bersumpah bahwa Brennan mandul dan orang lain adalah ayah biologis Lisa. Pengadilan memerintahkan mereka untuk melakukan tes DNA dan hasilnya menunjukkan bahwa Lisa 94,4% merupakan anak biologis Jobs.

Setelah itu, pengadilan memutuskan bahwa Jobs harus bertanggung jawab dan memberikan biaya hidup untuk Lisa sampai ia dapat hidup mandiri. Namun, Jobs kembali menyangkal fakta ini. Ia mengatakan bahwa 28% pria di Amerika adalah ayah Lisa. “Tuduhan dan penyangkalan itu sangat menyakitkan,” kenang Brennan.

Meskipun demikian, pikiran Jobs mulai berubah. Pada tahun 1981, saat Lisa berusia tiga tahun, Jobs tiba-tiba datang untuk pertama kalinya dan mengatakan, “Kamu tahu siapa aku? Ya, Aku benar-benar ayahmu.” Sejak saat itu, Jobs mulai mengakui Lisa sebagai anaknya. Namun, mereka tetap hidup terpisah dan tidak tinggal bersama. Ketika Jobs menikah lagi dengan Laurene Powell, Lisa mulai hidup bersama mereka.

Drama dalam rumah tangga mereka berakhir saat Jobs menua. Ia tidak lagi membantah bahwa Lisa bukan anaknya. Meskipun Lisa memaafkan, ia tidak melupakan peristiwa tersebut. “Baginya, aku adalah noda dalam perjalanan hidupnya,” kata Lisa saat mengenang ayahnya.