Pembahasan Mengenai Soft Saving dan Pendanaan Pensiun Masyarakat Gen Z

by -1456 Views

Bagi banyak orang, tujuan hidup mereka adalah bekerja keras dan menabung sebanyak mungkin. Hal ini agar mereka bisa pensiun dini dengan tenang. Namun, tren ini tidak berlaku untuk para pekerja generasi Z. Banyak kaum muda saat ini menantang cara berpikir tradisional dengan soft saving.

Soft saving merujuk pada menabung sedikit untuk masa depan. Konsep ini mencakup menyisihkan sedikit uang untuk masa depan dan lebih banyak menggunakan uang untuk kebutuhan saat ini. Studi Indeks Kemakmuran yang dilakukan oleh Intuit menyebut bahwa soft saving muncul pertama kali karena generasi Z lebih mengutamakan pengalaman daripada uang. Soft saving dianggap sebagai respons terhadap kehidupan yang lebih santai, yang menekankan kenyamanan dan kesehatan mental.

Laporan tersebut menemukan bahwa generasi Z memiliki pendekatan yang lebih santai terhadap investasi dan keuangan pribadi dibandingkan dekade sebelumnya. Mereka cenderung menaruh uang mereka pada tujuan yang mencerminkan pandangan pribadi mereka dan mencari hubungan emosional dengan merek dan profesional yang mereka pilih untuk berinteraksi.

Meskipun demikian, tingkat tabungan pribadi di kalangan generasi Z cenderung menurun. Menurut laporan Intuit, tiga dari empat generasi Z lebih memilih kualitas hidup yang lebih baik daripada menabung uang lebih banyak di bank. Data juga menunjukkan bahwa tingkat tabungan pribadi di Amerika Serikat (AS) lebih rendah dari sebelumnya, mencerminkan tren tabungan yang lemah.

Salah satu alasan penurunan tabungan pribadi ini adalah karena pandemi COVID-19 yang membuat generasi Z ingin mengganti waktu yang hilang dengan kegiatan yang menyenangkan. Selain itu, inflasi juga membuat sulit bagi mereka untuk menabung atau menutupi pengeluaran. Meskipun demikian, generasi Z lebih bersedia menghabiskan uang untuk hobi dan minat pribadi, dibandingkan dengan generasi sebelumnya.

Dalam studi yang dilakukan oleh Intuit, generasi milenial dan generasi Z lebih cenderung mengeluarkan uang untuk hobi dan kegiatan yang tidak penting. Mereka khususnya menyukai perjalanan dan hiburan. Meskipun generasi Z menabung lebih sedikit, hal ini bukan berarti mereka hidup dari gaji ke gaji. Mereka hidup sesuai dengan kemampuan dan peningkatan pengeluaran cenderung disebabkan oleh kenaikan harga kebutuhan pokok daripada keinginan untuk barang mewah.

Dalam kesimpulannya, generasi Z memiliki pendekatan yang berbeda terhadap keuangan dan lebih mengutamakan pengalaman dibandingkan uang. Mereka lebih cenderung soft saving, yaitu menabung sedikit untuk masa depan dan menggunakan lebih banyak uang untuk kebutuhan saat ini. Meskipun generasi Z menabung lebih sedikit, mereka tetap hidup sesuai kemampuan dan cenderung menghabiskan uang untuk hobi dan minat pribadi.