Petani di Indonesia Diimbau Menggunakan Kecerdasan Buatan untuk Meningkatkan Produksi

by -968 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Gerakan Maju Tani Nusantara memiliki tekad untuk mempercepat transformasi pertanian guna mencapai target Indonesia Emas dalam waktu 10 tahun. Ketua Maju Tani Nusantara, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, mengungkapkan bahwa transformasi pertanian yang dilakukan oleh generasi muda dalam dua bulan terakhir merupakan upaya untuk mewujudkan tujuan tersebut.

Menurut Moeldoko, mencapai Indonesia Emas dalam 10 tahun bukanlah pertanyaan apakah mungkin, tetapi jawabannya adalah “Ya”. Tujuan ini sangat mungkin dicapai dengan izin dari Tuhan Yang Maha Kuasa dan kerja keras bersama. Setiap warga Indonesia, tak peduli seberapa kecil peranannya, memiliki kontribusi yang berarti dalam gerakan ini.

Indonesia Emas adalah visi untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu ekonomi terbesar di dunia dengan pendapatan per kapita sebesar 30.000 USD pada tahun 2045, saat negara ini merayakan ulang tahunnya yang ke-100. Saat ini, pendapatan per kapita Indonesia hanya mencapai 4.580 USD, masih jauh di bawah negara mitra strategis seperti Qatar dan Korea Selatan.

Moeldoko menambahkan bahwa sejumlah negara mendukung upaya Gerakan Maju Tani Nusantara dalam melakukan transformasi di sektor pertanian. Korea Selatan, misalnya, telah berkomitmen untuk mendukung Maju Tani dengan dana sebesar 1 miliar USD untuk membangun Net Zero Cities di Indonesia melalui Green Digital Economy Platform (GDEP).

GDEP adalah platform ekonomi digital yang menekankan teknologi, inovasi, dan keberlanjutan. Kolaborasi antara Indonesia dan Korea Selatan akan menjadikan GDEP Indonesia sebagai pemimpin global dalam inovasi Agritech. Tujuan utama GDEP adalah memperlengkapi 62 juta petani Indonesia dengan teknologi modern seperti AI, IoT, dan Transformasi Digital, yang akan meningkatkan hasil panen dan pendapatan mereka, serta membawa kemakmuran yang luar biasa.

Founder Maju Tani Nusantara, Sofia Koswara, menambahkan bahwa dengan dukungan semua pihak, Maju Tani Nusantara ingin menciptakan terobosan dalam mengatasi krisis pangan di dalam negeri. Menurutnya, teknologi adalah senjata ampuh dalam upaya mencapai kemandirian pangan.

Dengan teknologi Smart Controlled Environment, pertanian tidak lagi tergantung pada cuaca. Dengan bantuan AI, IoT, dan teknologi presisi, hasil panen bisa bertambah hingga 120 kali lipat dibandingkan metode tradisional. Selain itu, anak muda juga memiliki peranan penting dalam mempercepat transformasi pertanian di Indonesia.

Sofia menyatakan bahwa pemuda bukan hanya masa depan, tetapi mereka adalah kekuatan Tuhan saat ini. Energi, inovasi, dan tekad mereka adalah sebab utama perubahan, dan mereka membawa pandangan segar, ide-ide baru, dan komitmen mendalam terhadap misi kami dalam meningkatkan ketahanan pangan. Oleh karena itu, kami menghadap Moeldoko sebagai Bapak Maju Tani untuk memimpin gerakan ini yang dapat mengubah wajah pertanian Indonesia secara nyata.