Kedatangan Sang Legenda KRI Dewaruci dan KRI Makassar-590 di Banyuwangi

by -1078 Views
Kedatangan Sang Legenda KRI Dewaruci dan KRI Makassar-590 di Banyuwangi

KRI Dewaruci dan KRI Makassar-590 bersandar di Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi, Senin (20/11/2023). (Foto: Muhammad Nurul Yaqin/Suara Indonesia)

SUARA INDONESIA, BANYUWANGI – Suatu kebanggaan untuk Banyuwangi, sang legenda Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Dewaruci berlabuh di Pelabuhan Tanjungwangi, Senin (20/11/2023). Kedatangannya di Banyuwangi, KRI Dewaruci didampingi KRI Makassar-590.

KRI Dewaruci bukan sekadar kapal latih bagi Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) dalam pembentukan dan pembinaan mental serta karakter. Kapal ini merupakan kejayaan Indonesia di laut.

KRI Dewaruci pertama kali diluncurkan pada 1953. Saat ini usianya telah mencapai 70 tahun. KRI Dewaruci dalam sejarahnya telah berhasil 2 kali keliling dunia pada 1964 dan 2012.

KRI Dewaruci adalah kapal pembawa misi diplomasi, memperkenalkan budaya dan keanekaragaman Indonesia ke negara-negara luar. KRI Dewaruci menjadi duta samudera dan maritim Indonesia selama puluhan tahun, dan telah melahirkan banyak pelaut andal TNI AL.

KRI Dewaruci dan KRI Makassar-590 datang ke Banyuwangi bukan tanpa alasan. Selama dua hari, kapal TNI AL itu akan dibuka untuk masyarakat yang ingin melihatnya.

Dua kapal tersebut mengangkut 187 taruna Akademi Angkatan Laut. Mereka akan mengikuti berbagai kegiatan di Banyuwangi selama kapal berlabuh.

Danlanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Indra Nusha R mengatakan, dua KRI itu berlabuh di Banyuwangi setelah menjalani perjalanan dari Banjarmasin.

Masyarakat, kata dia, bisa datang ke Pelabuhan Tanjungwangi untuk naik ke kapal dan mengenal lebih jauh tentang dua KRI itu.

“Ini dibuka untuk umum. Hari ini (Senin, 20/11/2023) mulai pukul 13.00 sampai 17.00. Sementara besok (Selasa, 21/11/2023) mulai pukul 08.00 sampai 17.00,” kata Indra.

Masyarakat juga bisa datang pada Rabu (23/11/2023) pagi sekitar pukul 07.00 WIB untuk melepas keberangkatan KRI Dewaruci dan KRI Makassar untuk kembali ke Surabaya.

Pada hari pertama kapal berlabuh, puluhan siswa SMA terlihat datang untuk menilik kapal-kapal itu. Mereka terlihat antusias melihat dari dekat. Utamanya melihat KRI Dewaruci yang namanya cukup melegenda.

Sementara dua kapal dibuka untuk umum, para taruna akan menjalani serangkaian kegiatan di Banyuwangi.

Indra mengatakan, siswa calon perwira itu bakal mensosialisasikan AAL kepada para pelajar di beberapa SMA di Banyuwangi.

“Ada tiga sekolah yang akan didatangi, yakni SMAN 1 Glagah, SMAN 1 Banyuwangi, dan SMA Taruna Bhayangkara,” katanya.

Mereka juga akan melaksanakan karya bakti di Kampung Jopuro di Kecamatan Glagah. Selama menaiki kapal, para taruna juga menjalani latihan praktik soal navigasi astronomi di tengah laut.

Indra berharap, kedatangan KRI Dewaruci dan KRI Makassar akan menarik perhatian warga Banyuwangi.

“Karena mengingat Banyuwangi ini kan juga kota destinasi wisata. Banyak turis baik mancanegara maupun lokal,” ucapnya.

Wakil Bupati Banyuwangi Sugirah menyampaikan terima kasih kepada TNI AL yang telah membawa dua KRI untuk berlabuh di Banyuwangi.

“KRI Dewaruci, seperti yang kita tahu, memiliki sejarah panjang tentang dunia kelautan di Indonesia. Suatu penghargaan bagi pemerintah daerah atas kedatangan KRI ini,” sambungnya.

Ia berharap, para pelajar di Banyuwangi akan memanfaatkan kedatangan dua KRI tersebut untuk belajar lebih banyak. Utamanya belajar soal sejarah dan budayanya.

(—)

ยป Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta: Muhammad Nurul Yaqin

Editor: Mahrus Sholih