Tim Arkeolog Menemukan Kerusakan Situs dan Bata Hiasan Antefik di Ekskavasi Situs Mbah Blawu Jombang

by -2326 Views
Tim Arkeolog Menemukan Kerusakan Situs dan Bata Hiasan Antefik di Ekskavasi Situs Mbah Blawu Jombang

Arkeolog BPK Jatim Wilayah XI Albertus Vidi Susanto, saat menunjukkan temuan bata merah kuno yang memiliki ornamen atau hiasan di lokasi situs Mbah Blawu, Selasa 21 November 2023. (Foto: Gono Dwi Santoso/Suara Indonesia) SUARA INDONESIA, JOMBANG – Ekskavasi tahap ketiga situs Mbah Blawu di Desa Sukosari, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, selama 10 hari, tim penggalian benda purbakala menemukan adanya kerusakan situs. Tim yang berasal dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang bersama Balai Pelestarian Kebudayaan Jatim Wilayah XI ini, juga menemukan batu bata hiasan antefik saat melakukan ekskavasi, Selasa 21 November 2023. Arkeolog Balai Pelestarian Kebudayaan Jatim Wilayah XI, Albertus Vidi Susanto mengatakan, setelah melakukan ekskavasi tahap ketiga, ditemukan situs ini sudah mengalami kerusakan yang cukup parah. Banyak pecahan bata merah kuno penyusun candi ditemukan berserakan dan sudah teraduk dengan tanah. Pada saat ekskavasi, juga menemukan di antara fragmen bata penyusun candi, ada beberapa bata merah kuno yang memiliki ornamen atau hiasan. Ornamen itu terdapat pada lapisan luar bata berbentuk segitiga meruncing. “Hiasan yang cukup menarik adalah hiasan antefik. Antefik itu bagian sudut-sudut bidang,” terangnya. Vidi juga menemukan beberapa bata yang merupakan hiasan atap candi. Kedua jenis fragmen bata itu menjadi indikasi situs Mbah Blawu dulunya berupa bangunan candi yang tinggi dan beratap. “Artinya, ada bagian-bagian tertentu yang sifatnya ornamentalis dan arsitektural. Ada beberapa bata yang kami duga sebagai hiasan-hiasan menara bagian atap. Itu juga menambah data kami bahwa bangunan ini tinggi sampai ada atapnya,” ungkapnya. Vidi menjelaskan, terkait dimensi dan pola candi, masih sama dengan hasil ekskavasi sebelumnya. Tim ekskavasi belum bisa menggali lebih luas area di sekitarnya. Karena masih ada pembersihan limbah berbahaya dan beracun (B3) dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang. “Di sisi utara sudah bersih limbahnya, sisi barat sudah dibersihkan dan merambah ke sisi selatan. Satu kali ini belum tuntas memang, tapi ada niatan tahun depan dibuka. Tentu tidak menutup kemungkinan ada indikasi temuan lain yang masih terpendam,” tutupnya. Dikonfirmasi terpisah, Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang Heru Cahyono mengatakan, ekskavasi tahap lanjutan itu untuk menggali potensi arkeologi yang ada di situs Mbah Blawu. Dia berharap ada temuan baru dalam kegiatan ekskavasi ini. Heru menjelaskan, setelah melakukan ekskavasi, akan ada penataan lingkungan di situs Mbah Blawu tersebut. “Ke depan situs Mbah Blawu ini akan dilakukan pemanfaatan dan pengembangannya. Diharapkan setelah ekskavasi bisa menjadi media edukasi, terutama bagi peserta didik dan masyarakat yang ada di Kabupaten Jombang,” paparnya. Heru mengatakan, nanti bisa diwujudkan karya sastra dalam tahun depan. Dan itu akan ditulis oleh anak-anak, serta akan dikaryakan oleh siswa jenjang SD dan SMP. “Rencananya kami juga akan mengundang teman-teman TACB (Tenaga Ahli Cagar Budaya) untuk ditetapkan juga sebagai cagar budaya,” pungkasnya. (*) » Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA Pewarta: Gono Dwi Santoso Editor: Mahrus Sholih