Prabowo Subianto: Kebijakan Tetangga yang Baik

by -506 Views

Prabowo menunjukkan kekuatan dalam logika geopolitik. Dia mengawali pidatonya dengan menyoroti posisi geografis Indonesia. Menurutnya, Indonesia memiliki posisi geografis yang strategis karena merupakan titik persimpangan dari rute perdagangan internasional.

Dalam memanfaatkan keuntungan ini, Prabowo menekankan pentingnya bagi Indonesia untuk menjalin hubungan baik dengan negara-negara tetangganya. Dia menyatakan prinsip “seribu teman tidak cukup, satu musuh terlalu banyak” sebagai arah kebijakan luar negeri Indonesia untuk mencegah konflik dengan negara lain.

Prabowo juga memberikan contoh keberhasilan negara-negara Timur dalam mengatasi kemiskinan, seperti Tiongkok yang berhasil mengurangi angka kemiskinan dalam waktu 50 tahun. Dia mengajak Indonesia untuk belajar dari kesuksesan negara-negara Timur ini dan mengadaptasinya sesuai dengan kondisi Indonesia.

Menurutnya, kesuksesan Indonesia dalam mengatasi kemiskinan dapat menjadi kunci dalam meningkatkan peran Indonesia sebagai pemimpin di kawasan dan dunia. Prabowo juga menegaskan bahwa kebijakan luar negeri Indonesia akan tetap berdasarkan prinsip bebas-aktif dan menjadikan Indonesia sebagai negara non-blok dan non-terikat.

Poin penting lain yang disampaikan Prabowo adalah perlunya kesetaraan dalam hubungan antarnegara dalam berbagai isu. Prabowo berkomitmen untuk mempromosikan dialog, perdamaian, dan kompromi dalam kerja sama internasional.

Artikel ini disusun oleh Tim Riset Analisis Kebijakan Luar Negeri dan Diplomasi dari Program Pascasarjana Hubungan Internasional Universitas Indonesia, yaitu Broto Wardoyo, Kirana Virajati, dan Nida Rubini.