Penguatan Tata Kelola Aset Organisasi Nadzir Wakaf NU Kota Probolinggo

by -711 Views
Penguatan Tata Kelola Aset Organisasi Nadzir Wakaf NU Kota Probolinggo

LWPNU Kota Probolinggo Menggelar Orientasi Ke-NU-an dan Tata Kelola Aset Organisasi Nadzir Wakaf

SUARA INDONESIA, PROBOLINGGO – Lembaga Wakaf dan Pertanahan Nahdlatul Ulama (LWPNU) Kota Probolinggo menggelar Orientasi Ke-NU-an dan Tata Kelola Aset Organisasi Nadzir Wakaf.

Kegiatan itu membahas Profesionalisme Nadzir, Tata Kelola Organisasi dan Aset Wakaf yang disampaikan oleh Wakil Ketua PBNU KH. Amin Said Husni.

Pembahasan kedua yakni Pengembangan Aset Wakaf di Bidang Kesehatan, Sukses Story Klinik Siti Hajar Sidoarjo, oleh Ketua PCNU Kabupaten Sidoarjo KH. Zainal Abidin.

Kegiatan tersebut bertempat di Ombas Cafe and Resto Jalan. dr. Moh. Saleh 14 Kota Probolinggo, Sabtu siang, 25 November 2023 kemarin.

Ketua PCNU Kota Probolinggo, Samsur menekankan pentingnya ikhlas dalam berkhidmat mengelola aset organisasi Nahdlatul Ulama di setiap tingkatan.

“Samsur berharap ada langkah strategis dan terobosan untuk mempercepat berdirinya RSNU di Kota Probolinggo. “Kita ingin organisasi ini berjalan baik, tentu support kebijakan Walikota Probolinggo tetap kita perlukan,” terangnya.

Selain bidang kesehatan, PCNU Kota Probolinggo juga fokus dalam dunia pendidikan. Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU, kata Samsur memiliki tiga lembaga yang potensial dan sedang berkembang pesat, yaiti MI Kahasri, MTs Sunan Giri dan SMA Sunan Giri.

“Sementara itu, Wakil Ketua PBNU KH. Amin Said Husni mengatakan, memasuki abad kedua NU menjadi organisasi besar yang paling berpengaruh, tidak hanya di Indonesia tetapi juga dunia.

“Tantangannya, NU tidak sekedar eksis namun harus anfa’ (bermanfaat-red) kepada masyarakat, bangsa dan negara,” ujarnya.

Tiga program strategis (Governing the NU) sebagai implementasi dari mandat muktamar ke-34. Meliputi konsolidasi total baik dalam gagasan, aturan, struktur, program, administrasi dan jaringan (networking). Tahapan kaderisasi intensif dilakukan secara sistemik dan masif untuk menyiapkan kader yang berintegritas, kapabel dan memiliki komitmen kuat untuk kemajuan organisasi. Di sisi lain ada program keluarga masalahat mencakup berbagai aspek, baik agama, pendidikan, kesehatan, ekonomi dan budaya.

Keluarga maslahat dilaksanakan dengan pola kerja baru dalam format Gerakan Keluarga Masalahat Nahdlatul Ulama (GKMNU).

Ketua PCNU Kabupaten Sidoarjo KH. Zainal Abidin yang menjadi pemateri kedua, menyebut NU mencanangkan konsolidasi menyeluruh, mengambil peran global dan ke dalam memperkuat basis.

Menurutnya, penguatan ekonomi adalah hal yang niscaya namun harus dikelola dengan baik dan bertanggungjawab. Pembentukan dan pengelolaan rumah sakit yang baik membutuhkan manajerial yang siap dan komprehenship. Pengelolaannya pun harus serius dan berintegritas.

NU menjalankan fungsi riayatul umat sebagai konsep dan strategi global. Banyak ulama percaya dan yakin ke depan kiblat ke-Islaman berada di Indonesia. Kiai Zainal Abidin mengatakan banyak negara tidak bisa menyelesaikan problematika domistik di negerinya, maka peran ke-Islaman solusi dan merupakan bukti konkret adanya wasatiyah dan sikap moderat yang baik. “Maka kemudian, riayatul umat diperkuat melalui riayah konstitusional untuk menyelesaikan problematika umat,” terangnya.

Selain dihadiri Wakil Ketua PBNU dan Ketua PCNU Sidoarjo sebagai narasumber. Hadir pula pengurus PCNU, LWPNU, Kemenag, Ketua MUI, Ketua FKUB, perwakilan dari klinik, yayasan, LP Ma’arif, muslimat, Lembaga Perekonomian NU (LPNU), BAZNAS, komisaris Bank Mandiri Syariah dan MWCNU se-Kota Probolinggo.