The Capital City of Prabowo Subianto

by -1845 Views

67 tahun yang lalu, Presiden Brasil Juscelino Kubitschek membuat keputusan yang berani dengan memindahkan ibukota Brasil dari Rio de Janeiro ke Brasilia. Kubitschek mengambil langkah ini karena ia merasa bahwa Rio de Janeiro, dengan overpopulasinya dan kepadatan pesisirnya, sudah tidak cocok lagi sebagai ibukota negara. Selain itu, ia juga ingin meratakan pembangunan dan kesejahteraan ke daerah interior Brasil.

Meskipun mendapat respons yang beragam, Kubitschek berhasil memindahkan dan membangun ibukota baru dari nol. Dengan keputusan itu, penyebaran populasi menjadi lebih merata, dan Brasilia kini memiliki pendapatan per kapita tertinggi di Brasil bahkan di Latin Amerika.

Kebijakan ini telah membuat Brasilia diakui oleh UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia karena arsitektur modernis dan tata kota yang unik. Lebih dari 30 negara telah melakukan pemindahan ibukota dalam 100 tahun terakhir, dan sekarang Indonesia juga menghadapi keputusan serupa.

Pemindahan ibukota Indonesia bukan hanya tentang relokasi geografis, tetapi juga tentang meredefinisi prioritas pembangunan, pemerataan kesejahteraan, dan menata ulang pusat gravitasi ekonomi dan politik. Meskipun bukan keputusan yang mudah, hal ini dapat berbuah manis di masa depan.

Indonesia memasuki babak baru dalam sejarahnya dengan pemindahan ibukota ke Nusantara. Keputusan ini akan menjadi cerita inspiratif bagi generasi yang akan datang, dan membawa Indonesia ke masa depan yang lebih baik.