Rumah di Tuban Tergenang Kotoran Manusia Akibat Pembuangan WC ilegal

by -774 Views
Rumah di Tuban Tergenang Kotoran Manusia Akibat Pembuangan WC ilegal

Sebuah video memperlihatkan kotoran manusia atau tinja mengalir deras di depan rumah warga Desa Banyuurip, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, Jawa Timur viral di media sosial.

Dalam rekaman video viral tersebut terlihat kotoran manusia mengalir deras dari atas ke bawah. Kemudian kotoran itu masuk ke depan rumah warga yang diketahui bernama Sumasri (57).

Kotoran manusia bercampur air itu diduga sengaja dibuang oleh pemilik jasa sedot Water Closed (WC) bernama Martono, yang berada di desa setempat.

Anak pemilik rumah yang dialiri kotoran tinja, Setiyowati (32) mengatakan video viral tersebut diambil sekitar satu minggu yang lalu.

“Iya, kejadian sekitar satu minggu yang lalu,” kata Setiyowati kepada awak media, Rabu (6/12/2023).

Setiyowati mengungkapkan ibunya sudah sering kali menegur pemilik jasa sedot WC untuk tidak membuang kotoran manusia secara sembarangan. Namun hal itu justru tidak diindahkan.

“Sudah ditegur, tapi masih saja dibiarkan mengalir sampai hampir satu tangki habis. Kalau alasannya itu tidak disengaja,” ujarnya.

Setyowati berharap agar pemilik jasa sedot WC tidak lagi mengalirkan kotoran manusia di depan rumah orangtuanya. Ia juga meminta agar tempat penampungan dibuat lebih dalam supaya tidak meluber ke depan rumahnya.

Sementara itu, Kapolsek Senori Kompol Ali Kanafi menyebutkan, kotoran manusia yang masuk ke depan rumah di Senori itu terjadi pada 28 November 2023.

Atas kejadian itu, lanjut Ali, pemilik rumah yang terdampak kotoran manusia dengan pemilik jasa sedot WC sudah didamaikan oleh perangkat desa setempat.

“Jadi itu kejadianya sudah pada tanggal 28 kemarin, dan sudah didamaikan oleh perangkat desa saat itu juga,” ungkap Ali.

Dari keterangan pemilik jasa sedot WC, sebenarnya bermaksud memanfaatkan kotoran manusia untuk pertanian dengan ditaruh di depan rumahnya. Namun saat itu justru meluber dan mengalir ke rumah tetangganya.

“Saat itu juga sudah klir dan pak Martono sudah minta maaf dan sudah mau membersihkan sisa tinja itu. Kemudian, kita pertegas lagi dengan menghadirkan kedua pihak bahwa permasalahan ini sudah selesai,” tandasnya.