SMP Pius Cilacap Adakan Simulasi Gempa Bumi dan Tsunami, Kurangi Risiko Bencana
Ratusan siswa SMP Pius Cilacap saat mengikuti simulasi gempa bumi dan tsunami di sekolah. (Foto: Istimewa)
SUARA INDONESIA, CILACAP – Suasana di dalam SMP Pius Cilacap, Jawa Tengah, tiba-tiba berubah mencekam saat alarm tanda bahaya berbunyi. Seluruh siswa yang tengah mengikuti pelajaran di sekolah dibuat panik hingga masing-masing berusaha menyelamatkan diri.
Ada yang lari berhamburan, namun ada juga sebagian siswa memilih menyelamatkan diri dengan cara berlindung di bawah meja di dalam ruang kelas. Tak ketinggalan, seluruh guru pun turut menyelamatkan diri dengan keluar dari ruangan.
Tak lama tim gabungan datang untuk mengevakuasi siswa dan guru. Sejumlah siswa terlihat dievakuasi oleh petugas menggunakan mobil ambulans karena membutuhkan pertolongan medis.
Diketahui, mereka sedang mengikuti kegiatan simulasi bencana gempa bumi dan tsunami yang digelar oleh pihak sekolah pada Jumat (8/12/2023). Simulasi ini bekerja sama dengan Mahasiswa MSIB Stasiun Geofisika Kelas III Banjarnegara dan Kelurahan Sidakaya.
“Anak-anak dan guru SMP Pius dipersiapkan untuk mengikuti kegiatan sesuai dengan operasional standar penanganan bencana. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, serta mengurangi risiko bencana. Karena datangnya bencana itu kan tidak pernah diduga,” ujar Kepala SMP Pius Cilacap, Thomas Sutasman.
Kegiatan diawali sosialisasi tentang mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami terlebih dahulu kemudian dilanjutkan simulasi. “Ada banyak hal yang disampaikan dalam sosialisasi, seperti bagaimana setelah gempa, apa yang harus dilakukan, kemudian titik kumpulnya lalu kalau ada korban bagaimana cara penanganannya,” ungkap Thomas.
“Jadi seperti tadi yang disampaikan, ketika ada bencana, jangan panik tapi harus berpikir rasional bagaimana untuk bisa menyelamatkan diri. Intinya supaya semua paham. Dan ketika nanti tiba-tiba bencana terjadi baik di sekolah maupun di luar, anak-anak sudah siap melakukan evakuasi mandiri,” lanjutnya.
Lebih lanjut Thomas menyampaikan, bahwa SMP Pius Cilacap sudah menerapkan program Satuan Pendidikan Aman Bencana.
“Kami dari awal sudah menyimulasikan bencana setiap tahunnya di awal tahun pelajaran, dan kami juga sudah menyiapkan sarana dan prasarana, perencanaan, budaya sekolah bagaimana yang aman bencana dan bagaimana melindungi warga sekolah,” katanya.
Sehingga diharapkan ke depan seluruh warga sekolah di SMP Pius Cilacap menjadi lebih siap dalam menghadapi bencana. Kebetulan kemarin kami telah mengikuti pelatihan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang dilaksanakan oleh YSBS Mino Martani, tidak banyak yang ikut hanya 25 sekolah ring I dan ring II rawan bencana di Cilacap,” pungkas Thomas. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta: Satria Galih Saputra
Editor: Mahrus Sholih