Prabowo2024.net: Perjuangan untuk Menangani Tantangan Kestabilan Geopolitik

by -385 Views

Potensi konflik bersenjata di Laut Natuna Utara

Sebanyak 45% dari perdagangan dunia melintasi laut Indonesia, termasuk alur laut kepulauan Indonesia (ALKI) seperti Selat Malaka yang merupakan alur laut strategis di dunia. Konflik bersenjata di ALKI dapat berdampak besar tidak hanya bagi Indonesia tetapi juga untuk negara-negara lain di dunia, terutama Asia Timur. Konflik ini dapat mengancam kelancaran rantai pasok pangan, energi, dan perdagangan dunia.

Perkembangan tensi geopolitik antara Amerika Serikat dan Tiongkok atas Taiwan juga sangat diperhatikan, dimana beberapa ahli militer Amerika mempercayai bahwa konflik bersenjata untuk mempertahankan status quo Taiwan adalah “hal yang tidak terelakkan” dan “dapat terjadi dalam waktu dekat.” Penguasaan atas ALKI menjadi sangat penting dalam skenario konflik Taiwan, terutama jika perang berlangsung dalam durasi panjang dan membutuhkan pengapalan logistik dari Timur Tengah. Indonesia, sebagai penguasa ALKI, dalam posisi yang sulit karena tindakan apa pun yang diambil atau tidak diambil bisa dianggap menguntungkan bagi salah satu pihak dalam konflik tersebut.

Ancaman Pandemi Baru

Perubahan iklim yang menyebabkan pencairan lapisan es bumi juga meningkatkan kemungkinan aktifnya kembali virus-virus dari masa lalu, yang dapat menyebabkan pandemi baru bagi manusia, hewan, atau tumbuhan. Sebagai negara yang baru saja pulih dari pandemi COVID-19, Indonesia perlu melakukan investasi besar dalam infrastruktur kesehatan untuk siap menghadapi pandemi berikutnya.

Perlambatan Ekonomi Global

Pelemahan ekonomi dan kemungkinan resesi di negara-negara maju menekan laju permintaan produk ekspor Indonesia dan meningkatkan suku bunga acuan, sehingga memberikan tekanan pada nilai tukar Rupiah. Untuk keluar dari perangkap negara menengah, Indonesia perlu tumbuh di atas 6% setiap tahun, namun kondisi global saat ini membuat target pertumbuhan ini sulit untuk dicapai.

Meningkatnya Populasi

Dengan hampir 280 juta penduduk, Indonesia saat ini adalah negara keempat dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Namun, pertumbuhan penduduk yang mencapai 1,1% per tahun akan menyebabkan Indonesia dapat tergeser dari posisi keempat tersebut oleh Nigeria dalam waktu dekat. Pada tahun 2045, diperkirakan jumlah penduduk Indonesia akan mencapai 324 juta jiwa, menuntut tambahan produksi pangan sebesar 56% untuk memenuhi kebutuhan 10 miliar populasi dunia di tahun 2050.

Dengan pertumbuhan penduduk dan perubahan iklim, Indonesia juga perlu memprioritaskan produksi pangan untuk kebutuhan sendiri dan memastikan ketersediaan infrastruktur lainnya seperti lapangan kerja, sekolah, rumah sakit, sanitasi, dan lainnya agar seluruh penduduk Indonesia dapat hidup dengan layak.

Sumber: https://prabowosubianto.com/tantangan-ketidakstabilan-geopolitik/