Kepemimpinan dan Keteladanan Jenderal Besar TNI Soedirman

by -328 Views

Jenderal Soedirman lahir pada 24 Januari 1916 di Solo, yang pada saat itu bernama Surakarta. Sebelum terlibat dalam perang kemerdekaan Indonesia, Soedirman bekerja sebagai seorang guru SD di salah satu sekolah Muhammadiyah.

Pada masa gerakan Kemerdekaan Indonesia, Jepang mengizinkan penduduk asli Indonesia membentuk organisasi militer bela diri yang disebut Pembela Tanah Air (PETA). Di Jawa, PETA diselenggarakan di tingkat kabupaten dengan sekitar 60 batalyon relawan yang dilatih dan diorganisir. Soedirman dipercayakan sebagai komandan batalyon Purwokerto.

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, Soedirman menuju Magelang untuk merebutnya dari pasukan Inggris. Pada akhir tahun 1945, pasukan Inggris mundur setelah terus-menerus diganggu oleh unit Soedirman.

Soedirman diangkat sebagai Panglima Tentara Keselamatan Rakyat (TKR), namun awalnya diangkat Urip Sumarjo. Para pemimpin batalyon Jawa memprotes hal ini dan memilih Soedirman sebagai Panglima. Presiden Soekarno kemudian mengubah keputusannya dan menunjuk Soedirman sebagai Panglima TKR.

Ketika Belanda melancarkan serangan mendadak ke Yogyakarta pada tanggal 19 Desember 1948, Soedirman sedang menderita sakit parah. Meskipun dalam keadaan tersebut, Soedirman menyarankan Presiden, Wakil Presiden, dan Perdana Menteri untuk keluar kota dan memimpin perjuangan gerilya. Namun mereka memilih untuk tidak melawannya saat ditangkap.

Soedirman memutuskan untuk pergi ke luar Kota Yogya dan melakukan perlawanan dengan gerilya melawan Belanda. Tindakan ini membantu mengangkat moril seluruh bangsa dan TNI.

Dengan keputusannya tersebut, Soedirman memberikan warisan yang kuat kepada TNI, yaitu tradisi kepemimpinan yang heroik, penuh kepahlawanan, dan keteladanan. Soedirman menunjukkan karakter kokoh, keberanian, pendirian teguh, dan semangat rela berkorban demi kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi.

Sikap dan tindakan Soedirman pada saat itu adalah contoh dari seorang pemimpin prajurit sejati, yang mengutamakan kepentingan bangsa di atas segalanya.