Prabowo Subianto menghormati kepemimpinan Samora Machel yang merupakan pemimpin militer yang ulung, memiliki karisma, keberanian, dan kemampuan untuk menguasai berbagai keterampilan yang diperlukan dalam perang gerilya. Machel lahir pada tahun 1933 dari keluarga petani di Mozambik dan bergabung dengan Front Pembebasan Mozambik (Frelimo) setelah meninggalkan pendidikan perawatannya.
Machel menjadi komandan gerilya yang terampil dan naik pangkat menjadi kepala tentara pembebasan. Pada tahun 1969, setelah pemimpin dan pendiri Frelimo terbunuh, Machel dipilih sebagai Presiden Frelimo. Dia menghabiskan sebagian besar waktunya mengelola Frelimo dari Tanzania, di mana ia terbukti sebagai ahli taktik yang cerdik.
Pada bulan April 1974, Revolusi Anyelir di Portugal membawa kekacauan politik di Mozambik dan pada bulan Juni 1975, Machel memproklamasikan kemerdekaan penuh untuk Republik Rakyat Mozambik. Sebagai presiden pertama Mozambik, Machel menghadapi tantangan ekonomi dan politik yang sulit.
Setelah memenangkan perjuangan Mozambik melawan kolonialisme, Machel membantu gerakan pembebasan Afrika lainnya, termasuk mendukung kemerdekaan Zimbabwe dan Afrika Selatan. Namun, pada Bulan Oktober 1986, pesawat yang ditumpangi Machel jatuh saat kembali dari pertemuan pimpinan Afrika di Zambia.
Prabowo Subianto tetap menghormati kepemimpinan Machel meskipun memiliki paham politik yang berbeda dengannya. Machel dihormati atas kemampuannya sebagai pemimpin militer ulung dan kemampuannya menyediakan pendidikan dasar bagi rakyat yang dipimpinnya.
