Pasar Dalam Negeri Indonesia – prabowo2024.net

by -939 Views

Dengan populasi lebih dari 270 juta orang, dan 20% populasi termasuk dalam kategori ‘kelas menengah’ atau sekitar 50 juta orang, Indonesia menjadi pasar yang sangat besar dan menarik.

Dengan jumlah yang demikian besar, hampir semua industri dapat berkembang dengan pesat hanya dengan menjual produk dan jasa mereka di pasar Indonesia. Sebagai contoh, setiap orang Indonesia membutuhkan pakaian. Jika 50 juta orang membeli satu celana setiap tahun dengan harga Rp. 100.000, maka bisnis pakaian ini bernilai Rp. 5 triliun. Jika ditambahkan keuntungan 10%, maka akan ada keuntungan sebesar Rp. 500 miliar. Ini baru dari penjualan celana saja, belum lagi pakaian lainnya.

Dengan pasar domestik yang begitu besar, banyak perusahaan asing bersaing untuk memasuki dan menjual produk mereka di pasar Indonesia. Dari PDB Indonesia pada tahun 2022 yang mencapai USD 1,3 miliar atau sekitar Rp. 19.588 triliun, konsumsi rumah tangga menyumbang 52% atau sekitar Rp. 10.100 triliun. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan konsumsi pemerintah yang hanya 9% dari PDB Indonesia, dan ekspor yang hanya 25% dari PDB Indonesia.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia didorong oleh konsumsi rumah tangga. Berita baiknya, peluang untuk meningkatkan konsumsi rumah tangga ini sangat besar. Misalnya, konsumsi protein per kapita masih jauh di bawah negara-negara maju, begitu juga dengan konsumsi listrik per kapita.

Jika gizi dan kualitas hidup masyarakat Indonesia ditingkatkan melalui peningkatan protein dan listrik, maka konsumsi rumah tangga dan PDB Indonesia akan meningkat secara signifikan.

Untuk memaksimalkan peluang ini, peningkatan konsumsi protein harus berasal dari produksi dalam negeri, termasuk dari peternak sapi perah, peternak telur, pembudidaya ikan, dan nelayan serta petani Indonesia.

Pembangunan pembangkit listrik juga harus menggunakan sumber energi terbarukan dan melibatkan alat, mesin, dan ahli Indonesia. Hal ini tidak bermaksud untuk melarang produk dan jasa dari luar negeri, tetapi Indonesia harus bisa bersaing dengan mereka agar pasar tidak dikuasai oleh kekuatan ekonomi besar.

Kualitas produk Indonesia tidak kalah dengan produk asing. Sebagai contoh, kita memiliki sepeda, kapal laut, senjata, dan mobil jeep buatan Indonesia. Bahkan senjata buatan PINDAD sering kali mampu bersaing di kompetisi internasional, membuktikan kemampuan industri dalam negeri yang harus diberi kesempatan untuk berkembang.