Pejuang Nasional Gadjah Mada – Situs Prabowo2024

by -238 Views

Gadjah Mada: Inspirasi Kepemimpinan dalam Sejarah Nusantara

Oleh: Prabowo Subianto (diambil dari Buku Kepemimpinan Militer 1: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto)

Pada masa kecil, saya sering mendengar cerita anekdot dari kakek dan ayah saya. Mereka sering bercerita tentang tokoh sejarah seperti Gadjah Mada, Diponegoro, Sultan Hasanuddin, dan Teuku Umar. Mereka selalu menceritakan kisah-kisah pahlawan kita. Waktu itu, para pahlawan dari angkatan ’45 ini sangat menarik bagi mereka, karena bagi mereka, Indonesia itu jauh lebih hebat.

Ketika saya sekolah di Inggris, sejarah yang diajarkan kepada saya adalah tentang pahlawan-pahlawan mereka, seperti Duke of Wellington, Lord Nelson, dan Montgomery. Namun, ketika saya kembali ke rumah, saya bercerita tentang Montgomery, ayah saya langsung bilang, “Tetapi Panglima Besar Soedirman jauh lebih hebat.” Selalu begitu. “Diponegoro jauh lebih hebat dari Wellington.”

Angkatan ’45 sangat percaya diri, bangga, dan sensitif karena mereka merasa dihina sebagai bangsa, ditindas, dan dianggap sebagai “inlander”. Kepercayaan diri mereka didasari oleh kebesaran sejarah Nusantara. Mereka sadar bahwa Indonesia pernah memiliki kerajaan-kerajaan yang hebat, seperti kerajaan Majapahit. Dan ketika membicarakan Majapahit, tak bisa tidak harus membicarakan tentang Gadjah Mada.

Gadjah Mada merupakan prajurit elite pengawal raja dan keluarga Kerajaan Majapahit pada masa pemerintahan Raja Jayanegara. Saat itu, Gadjah Mada menunjukkan kepiawaian dalam tugasnya, seperti saat berhasil menyelamatkan Raja Jayanegara dari pemberontakan Ra Kuti. Namun, sayangnya, Gadjah Mada tidak mampu melindungi raja saat Raja Jayanegara dibunuh oleh Tanca.

Pada masa pemerintahan Ratu Tribhuwana Tunggadewi, Gadjah Mada diangkat sebagai Patih Amangku Bhumi, jabatan tertinggi di bawah raja Majapahit, dan memiliki tanggung jawab penuh atas pemerintahan. Ia kemudian mengumumkan program politik yang bertujuan untuk menyatukan Nusantara.

Salah satu programnya adalah penundukan negara-negara di luar wilayah Majapahit, termasuk negara di seberang lautan seperti Gurun (Lombok), Seran (Seram), Tanjung Pura (Kalimantan), Haru (Sumatera Utara), Pahang (Malaya), Dompo, Bali, Sunda, Palembang (Sriwijaya), dan Tumasik (Singapura). Program tersebut dikenal sebagai ‘Sumpah Amukti Palapa’ dan menjadi titik awal kemajuan dan kejayaan kerajaan Majapahit.

Bersama Hayam Wuruk, Majapahit mencapai masa kegemilangan. Dari sosok Gadjah Mada, kita dapat belajar tentang komitmen kuat untuk menyatukan berbagai suku dan pulau di Nusantara, serta komitmen terhadap administrasi dan pemerintahan yang didukung kekuatan militer yang unggul.

Sejarah Nusantara memperlihatkan bahwa raja-raja dan pangeran-pangeran besar selalu berusaha untuk membuat Indonesia kuat, karena dari sejarah itu kita belajar bahwa yang kuat akan melakukan apa yang mereka bisa, dan yang lemah akan menderita.

Sumber: https://prabowosubianto.com/pejuang-nasional-gadjah-mada/