Pemkab Banyuwangi Meningkatkan Kualitas Pendidikan dengan Penyediaan Dana Hibah Rp 18,3 M

by -359 Views

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyerahkan bantuan secara simbolis kepada sejumlah penerima di Pendopo Sabha Swagata.

SUARA INDONESIA, BANYUWANGI – Sepanjang tahun 2023, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menyalurkan bantuan hibah untuk pendidikan sebesar Rp. 18,3 miliar. Anggaran tersebut disalurkan kepada 5.367 penerima yang diperuntukkan untuk insentif guru swasta, serta beasiswa pendidikan mulai dari SD hingga mahasiswa.

“Ini adalah salah satu upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Banyuwangi. Tantangan ke depan semakin berat, khususnya terkait penyiapan SDM. Bantuan ini menjadi sistem dukungan untuk meraih bekal tersebut, sehingga SDM kita memiliki peluang lebih besar untuk maju di mana pun mereka berada,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

“Bagi kami, memajukan daerah bukan hanya membangun infrastruktur tapi juga meningkatkan kualitas SDM agar memiliki daya saing dan kompetensi unggul,” tambahnya.

Selama tahun 2023, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah menyalurkan bantuan penyelenggaraan pendidikan diniyah dan guru swasta kepada 1.797 guru; bantuan sosial guru TK-SMP non PNS untuk 270 guru.

“Semoga ini bisa memotivasi para guru untuk tetap bisa memberikan yang terbaik bagi siswa. Kami juga titip kepada guru untuk terus menanamkan akhlak dan karakter yang baik kepada siswa. Ke depan, tidak hanya butuh SDM yang ber-skill, namun karakter yang kuat juga berperan untuk membangun bangsa ini,” kata Ipuk.

Ipuk juga menyebut bahwa pemerintah kabupaten telah menyalurkan bantuan kepada mahasiswa dan pelajar, mulai dari tingkat PAUD hingga SMA sederajat. Yakni berupa beasiswa, biaya hidup, uang saku, serta uang transport.

“Bantuan juga diberikan kepada pelajar maupun mahasiswa yang rentan tidak bisa melanjutkan pendidikannya. Dengan berbagai program afirmatif ini, kami berharap kualitas SDM Banyuwangi terus meningkat,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Bupati Ipuk kembali menegaskan bahwa bantuan hibah ini tidak dikenakan potongan. “Jika nanti ada potongan kepada penerimanya, silakan laporkan kepada kami. Nanti akan kami tindaklanjuti,” tegasnya.

Selain hibah bantuan tersebut, setiap tahun Pemerintah Kabupaten Banyuwangi juga menyalurkan insentif kepada 4.676 tenaga pendidik non PNS senilai Rp 53,169 miliar.

Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno, menjelaskan total hibah bantuan sosial untuk pendidikan yang disalurkan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi tahun ini sebesar Rp18,3 miliar yang disalurkan kepada 5,367 penerima. Selain kepada guru, bantuan sosial juga diberikan mahasiswa dalam bentuk beasiswa Banyuwangi Cerdas yang diterima oleh 542 mahasiswa.

“Selain kepada mahasiswa, kami juga memberikan beasiswa kepada siswa sekolah SD – SMA lewat program beasiswa Garda Ampuh. Beasiswa ini diberikan kepada anak yang rentan putus sekolah karena terkendala biaya. Sasarannya 815 siswa SD- SMA dengan anggaran hampir Rp 2 miliar,” jelas Suratno.

Selain itu, pemerintah kabupaten juga telah menyalurkan program bantuan biaya hidup kepada 757 siswa SD – SMA yang terkendala masalah ekonomi.

“Terdapat juga program pemberian uang saku dan uang transport yang diberikan kepada 593 siswa. Rinciannya untuk SD mendapatkan uang saku ditambah transportasi sebesar Rp 10.000/hari, SMP Rp 15.000/hari dan SMA Rp. 20.000/hari,” katanya.

Berbagai program dirancang untuk membantu anak usia sekolah bisa terus bersekolah. Di antaranya, program Siswa Asuh Sebaya (SAS) dimana siswa yang mampu menyisihkan uang sakunya untuk siswa yang kurang mampu. Dengan serangkaian upaya itu, pemerintah kabupaten berharap kasus putus sekolah dan permasalahan pendidikan lainnya dapat ditekan dan dientaskan dengan baik.

ยป Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta: Muhammad Nurul Yaqin

Editor: Imam Hairon