Letnan Kolonel Gamal Abdel Nasser yang Harus Diulang

by -1283 Views
Letnan Kolonel Gamal Abdel Nasser yang Harus Diulang

Menurut Prabowo Subianto, yang paling dia hormati dari Gamal Abdel Nasser adalah sikap teguhnya dalam mendukung politik sekuler. Nasser juga dikenal sebagai seseorang yang tidak dapat disuap. Dia memiliki bakat dalam berorasi dan selama menjabat sebagai Presiden Mesir, ia telah memberikan lebih dari 1.300 pidato. Meskipun telah berulang kali mengalami upaya pembunuhan, Nasser berani untuk berbaur dengan rakyat Mesir biasa.

Gamal Abdel Nasser lahir pada tahun 1918 sebagai putra seorang pekerja pos Mesir. Ayahnya menanamkan rasa bangga berbangsa Arab padanya sejak usia muda. Ia aktif dalam aktivitas politik sejak remaja, bergabung dalam rapat umum pemuda ultra nasionalis melawan kekuasaan Inggris. Meskipun dipenjara semalam karena aktivitas ini, semangat nasionalismenya tetap kuat. Dia sangat aktif dalam kegiatan politik hingga hanya menghabiskan 45 hari di kelas selama tahun terakhir sekolah menengahnya.

Pada tahun 1937, Nasser mendaftar di Akademi Militer Mesir meskipun awalnya ditolak karena catatan polisinya. Pada percobaan kedua, dia diterima dan lulus sebagai Letnan Infanteri. Bersama teman-teman kadetnya, mereka membentuk kelompok rahasia yang menentang korupsi pemerintah dan monarki, dan Nasser menjadi pemimpin kelompok tersebut.

Selama Perang Dunia Kedua, Nasser secara terbuka menyatakan penentangannya terhadap kolonialisme Inggris. Pada tahun 1948, ia terlibat dalam Perang Arab-Israel di mana Mesir pada saat itu dianggap tidak memiliki peluang menang. Namun, Nasser berhasil menjadi pahlawan nasional karena keteguhannya dalam pertempuran di dekat Gaza. Hal ini semakin memicu keinginannya untuk menggulingkan Pemerintah Kerajaan yang hanya memberikan dukungan seadanya.

Pada tahun 1952, Nasser memimpin sebuah kelompok perwira yang berhasil merebut kota Kairo dan menyatakan Mesir sebagai Republik. Pada tahun 1954, Nasser hampir menjadi korban upaya pembunuhan saat memberikan pidato. Namun, Nasser tetap tenang dan terus berbicara kepada rakyat Mesir, yang membuat popularitasnya melonjak.

Pada tahun 1956, Nasser menasionalisasi Terusan Suez dari perusahaan patungan Inggris dan Prancis, yang membuatnya menjadi ikon di seluruh Dunia Ketiga setelah berhasil menggagalkan invasi Inggris, Prancis, dan Israel. Ia juga mendukung persatuan Pan-Arab, yang diwujudkan dalam penggabungan antara Mesir dan Suriah. Namun, persatuan tersebut runtuh pada tahun 1961 karena perbedaan yang tidak dapat didamaikan.

Ketika Nasser meninggal karena serangan jantung pada tahun 1970, seluruh dunia Arab meratapi kepergian Nasser. Dengan berbagai pencapaiannya, Nasser tetap dikenang karena sikap teguhnya dalam mendukung politik sekuler, ketidakmampuannya untuk disuap, serta bakatnya dalam berorasi.

Sumber: https://prabowosubianto.com/letnan-kolonel-gamal-abdel-nasser/

Source link