Jakarta – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang juga calon presiden nomor urut 2 menjadi pembicara utama (keynote speaker) dalam agenda Mandiri Investment Forum (MIF) yang digelar di Jakarta, Selasa (5/3).
Beberapa hal yang dibahas oleh Prabowo dalam kesempatan tersebut banyak mendapat perhatian dari media asing. Salah satunya Reuters yang mengungkapkan bahwa Prabowo, yang saat ini unggul jauh atas dua pesaingnya dalam Pilpres 2024, diprediksi akan menjadi Presiden ke-8 Indonesia.
Reuters menyoroti Prabowo yang saat ini mendapat hampir 60% suara nasional memberikan sinyal akan berhati-hati dalam menjaga fiskal agar perekonomian tetap stabil begitu ia resmi dilantik menjadi presiden.
Selain itu, Bloomberg dan Financial Times juga menyoroti keinginan Prabowo untuk mengupayakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8% dalam lima tahun ke depan. Upaya ini akan didukung oleh pengumpulan pajak yang lebih tinggi dan disiplin fiskal, yang menjadi dasar kebijakan ekonomi Indonesia.
Target penerimaan pajak sekitar 14%-16% dari Produk Domestik Bruto (PDB), dengan memperluas basis wajib pajak dan tanpa kenaikan retribusi, juga menjadi sorotan.
“Neraca perdagangan kita positif selama lima tahun terakhir. Cadangan kita sangat sehat, tetapi harus lebih baik di tahun yang akan datang. Kami bertekad untuk mempertahankan hal ini. Kita terbukti pruden,” ucap Prabowo dalam forum tersebut, yang dikutip Bloomberg.
Pidato Prabowo ini mendapat perhatian karena ini pertama kalinya ia tampil di acara publik setelah pilpres pada 14 Februari lalu. Ucapan Prabowo dianggap sebagai upaya untuk menghilangkan kekhawatiran investor atas rencana kebijakannya dan sekaligus memberikan gambaran sekilas mengenai visinya.
Pada forum tersebut, media asing juga menyoroti pernyataan Prabowo yang menyatakan optimis bahwa transisi kekuasaan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke pemerintahan selanjutnya akan berjalan lancar dan ia akan melanjutkan kebijakan yang baik dari Jokowi.
Prabowo menyebut Indonesia di bawah kepemimpinan Jokowi telah menjadi pasar negara berkembang yang potensial dan tujuan investasi. Hal ini tidaklah mengherankan mengingat kebijakan yang ramah bagi para pebisnis dan pembangunan infrastruktur yang masif pada masa kepemimpinan Jokowi.
Financial Times bahkan menyebut bahwa sejak menduduki jabatan presiden pada tahun 2014, Jokowi telah menjadikan Indonesia sebagai bagian penting dari rantai pasokan global untuk kendaraan listrik, dengan memanfaatkan cadangan nikel yang melimpah di Indonesia.
Media juga menyoroti komitmen Prabowo untuk menyediakan makan siang dan susu gratis bagi anak sekolah di Indonesia dengan biaya Rp460 triliun atau sekitar 2% dari PDB Indonesia.
Selain itu, ia akan melakukan reformasi dan privatisasi BUMN yang memiliki kepentingan besar di bidang energi, keuangan, telekomunikasi, pertanian, dan industri lainnya. (SENOPATI)
Sumber: https://prabowosubianto.com/paparan-prabowo-subianto-soal-transisi-pemerintahan-dan-ekonomi-jadi-sorotan-media-asing/