Puluhan tambak terendam air di Kabupaten Sampang. (Foto: Hoirur Rosikin/Suaraindonesia.co.id)
SUARA INDONESIA, SAMPANG – Hujan di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, selama tiga hari terakhir, berdampak negatif bagi petani garam dan tambak di wilayah tersebut. Banjir akibat hujan menyebabkan tambak garam, ikan, dan tambak udang tergenang.
Salah satu area tambak yang terdampak berada di Kecamatan Sreseh. Sedikitnya tiga desa di kecamatan tersebut mengalami dampaknya, menyebabkan kerugian besar bagi petani.
Muit (41), warga Desa Disanah, mengungkapkan bahwa hujan terus mengguyur Sampang membuat petani tambak dan udang mengalami kerugian besar. Tambak yang tergenang air mulai dari Desa Lobuk, Desa Jengmati hingga Desa Disanah. Kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Banjir di desa tersebut tidak hanya disebabkan oleh hujan yang terus mengguyur selama tiga hari terakhir, tapi juga oleh air kiriman dari Kecamatan Jrengik. Air sungai yang meluap juga turut menyebabkan banjir.
Kerusakan tambak dan rusaknya tanggul disebabkan oleh tingginya air, sehingga banyak tambak yang tak mampu menahan tekanan air. Selain itu, aktivitas warga setempat juga terganggu karena akses jalan utama terendam air.
Kalaksa Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Sampang, Candra Romadhani Amin, mengingatkan agar warga selalu waspada terhadap banjir. Sampang merupakan daerah langganan banjir setiap tahun, sehingga penting untuk tetap waspada dan menjaga keselamatan.
Saat ini, empat kecamatan di Sampang terdampak banjir, yaitu Kecamatan Jrengik, Kecamatan Sampang, Kecamatan Torjun, dan Kecamatan Sreseh. Namun, saat ini air mulai surut.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta: Hoirur Rosikin
Editor: Mahrus Sholih