Prabowo Subianto’s Dedication in the Indonesian Military

by -732 Views
Prabowo Subianto’s Dedication in the Indonesian Military

Sumber: Buku Prabowo: Rekam Foto Sang Patriot hal. 16-29

Prabowo Subianto telah mengabdi selama 28 tahun di TNI. Berbagai prestasi yang dicapainya sebagai seorang prajurit membuatnya menjadi salah satu prajurit TNI yang paling legendaris. Pasukan Prabowo berhasil menangkap Presiden Fretilin, mencapai puncak Everest, dan membebaskan sandera di Papua. Prabowo juga dikenal sebagai penembak terbaik di TNI dan salah satu pendiri satuan anti-teror Den 81.

Prabowo dilantik sebagai lulusan Akademi Militer Nasional (AMN) Magelang oleh Presiden Suharto pada tahun 1974.

Dalam penugasan pertamanya di medan perang, pasukan yang dipimpin oleh Prabowo berhasil menetralisir Presiden Fretilin, Nicolau Lobato, dalam sebuah operasi pada Desember 1978. Saat itu, Prabowo bertindak sebagai kapten yang memimpin 28 pasukan elit.

Ketika bertugas di Batalyon 328, Prabowo berhasil mentransformasi batalyon tersebut menjadi pasukan yang dihormati dan legendaris hingga saat ini.

Prabowo dikenal sebagai seorang prajurit yang berbakat dalam berbagai hal. Dia diandalkan dalam lomba menembak, lomba marathon, dan lomba ketangkasan prajurit. Selama karirnya di TNI, Prabowo telah memenangkan puluhan lomba menembak.

Prabowo percaya bahwa seorang pemimpin militer harus memimpin dari garis depan. Kehadiran Prabowo tidak hanya terjadi sebelum dia menjadi seorang Jenderal, tetapi juga setelahnya.

Pada tahun 1981, Prabowo dan Luhut Pandjaitan dikirim ke Jerman oleh Benny Moerdani untuk mengikuti kursus anti-teror dengan GSG9. Setelah kembali dari Jerman, mereka mendirikan pasukan anti-teror yang diberi nama Detasemen 81.

Prabowo berhasil memimpin operasi penyelamatan peneliti Ekspedisi Lorentz 95 yang disandera oleh Organisasi Papua Merdeka dalam operasi pembebasan sandera Mapenduma pada tahun 1996. Prabowo bertindak sebagai komandan dalam operasi tersebut. Dia membuktikan kepada konsultan militer dari Delta Force Amerika dan SAS Inggris bahwa misi yang mereka anggap “mustahil” tersebut dapat diselesaikan dengan baik oleh KOPASSUS.

Tim Prabowo berhasil mengibarkan bendera merah putih di puncak Gunung Everest, di Himalaya pada tanggal 26 April 1997. Prabowo memimpin tim yang terdiri dari anggota KOPASSUS, Wanadri, FPTI, dan Mapala UI untuk mencapai puncak Everest. Indonesia menjadi negara pertama di kawasan tropis dan Asia Tenggara yang berhasil mencapai puncak Everest.

Sebagai Danjen KOPASSUS, Prabowo berhasil meningkatkan reputasi KOPASSUS secara internasional dengan prestasinya, menjadikannya sebagai salah satu pasukan elit terbaik di dunia. Satuan ini memiliki kesejahteraan yang terbaik dan kelengkapan militer yang sejajar dengan pasukan elit dunia lainnya.

Source link