Bahrullah
– 14 Mei 2024 | 19:05 – Dibaca 26 kali
Mobil Dinas parkir di jalan rusak saat Kegiatan A Beg Rembeg di Desa Kretek (Foto Istimewa)
SUARA INDONESIA, BONDOWOSO- Akhir-akhir ini Bambang Soekwanto PJ Bupati Bondowoso sibuk turun ke desa-desa melakukan serap aspirasi yang dikemas dengan acara A Beg Rembeg.
Acara A Beg Rembeg bersama PJ Bupati, Dandim, dan Kapolres Bendebesah ini merupakan kali keenam. Diawali dari Desa Bajuran Kecamatan Cermee, di Desa Binakal Kecamatan Binakal, di Desa Tangsil Kulon Kecamatan Tenggarang, di Desa Jumpong Kecamatan Wonosari, di Desa Penanggungan, Kecamatan Maesan, dan Desa Kretek, Kecamatan Taman Krocok.
Acara A Beg Rembeg ini merupakan acara serap aspirasi Pemerintah Bondowoso dengan para petani, yang diadakan untuk menampung dan membantu keluhan permasalahan para petani dalam rangka antisipasi sejak awal menghadapi potensi Gorila El Nino yang diprediksi akan berdampak di Indonesia juga.
Namun sayangnya, dengan kesibukan PJ Bupati Bondowoso dalam acara A Beg Rembeg, program infrastruktur daerah yang sudah direncanakan pada tahun 2024 masih belum terealisasi, seperti serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024 yang hampir tidak mencukupi.
H. Sutriyono SAg, Komisi 3 DPRD Bondowoso mengungkapkan, hingga bulan Mei hampir tidak ada satu pun program prioritas yang terealisasi.
“Program infrastruktur yang sudah direncanakan tahun 2023 seharusnya sudah direalisasikan. Tetapi sampai bulan Mei ini belum ada satu pun program infrastruktur yang terealisasi,” ujarnya, Rabu (14/5/2024).
Lebih lanjut, Sutriyono menjelaskan, seharusnya di bulan Mei ini sudah banyak proyek infrastruktur seperti perbaikan jalan yang sudah bisa dilaksanakan, sesuai dengan yang telah direncanakan sejak tahun 2023.
“Pada perencanaan anggaran 2024, Komisi 3 bersama Bappeda, BSBK, Perkim dan Disparporahub sebenarnya sudah mengalokasikan anggaran infrastruktur prioritas. Tetapi hingga pertengahan tahun 2024 belum ada satu pun program infrastruktur yang dijalankan,” imbuhnya.
Dia menyatakan, eksekutif ini terkesan melakukan serap aspirasi dengan bertemu rakyat melalui program-program A Beg Rembeg yang sama sekali tidak berkaitan dengan realisasi program tahun 2024.
Menurutnya, hari ini sudah bukanlah waktunya untuk serap aspirasi, melainkan saat merealisasikan program yang telah direncanakan pada tahun 2023. Apalagi saat ini bukanlah musim perencanaan.
“Kami tidak tahu apa itu regulasinya kegiatan serap aspirasi eksekutif itu. Padahal di eksekutif soal perencanaan pembangunan sudah ada undang-undang sistem perencanaan nasional dan daerah, di sana sudah ada jalurnya, mulai dari Musrembang Desa, Musrembang Kecamatan, dan Musrembang Kabupaten. Kalau DPRD itu ada yang namanya Reses atau serap aspirasi dengan masyarakat,” ujarnya.
Menurutnya, melalui perencanaan yang matang pada tahun 2023 ketika Bondowoso masih dipimpin Salwa-Irwan, seharusnya berbanding lurus dengan merealisasikan programnya pada tahun 2024.
Dia menuturkan, masyarakat saat ini sudah menyatakan bahwa jalan yang rusak harus segera diperbaiki, mengingat program prioritas seperti infrastruktur jalan, rumah tidak layak huni, saluran irigasi dan lainnya menjadi kebutuhan yang selama ini dikeluhkan oleh masyarakat.
“Faktanya, masih banyak jalan rusak yang belum segera diaspal di jalan ruas kabupaten, jalan ruas kecamatan, dan wilayah pinggiran,” tutupnya.
Sementara itu, Ady Kriesna, Wakil Ketua Komisi 3, meminta Pemkab Bondowoso untuk mempercepat pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan.
Kata Ady, keluhan masyarakat terhadap buruknya jalan seharusnya mendorong Pemda untuk mempercepat pembangunan.
“Padahal sudah bulan Mei belum ada program pembangunan. Pemda seharusnya sudah sat-set sejak awal tahun. Sehingga tidak ada program yang dikebut menjelang akhir tahun yang dapat mempengaruhi kualitas infrastruktur,” ujar Ketua Partai Golkar ini.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Bahrullah |
Editor | : Imam Hairon |