Foreign Institutions and Analysts Criticize Prabowo Subianto’s Programs, Claiming They are Afraid of Indonesia’s Advancement

by -196 Views
Foreign Institutions and Analysts Criticize Prabowo Subianto’s Programs, Claiming They are Afraid of Indonesia’s Advancement

Jakarta – Analis politik Ujang Komarudin telah memberikan tanggapan terhadap kritik yang baru-baru ini dilayangkan oleh beberapa lembaga asing terhadap program-program pemerintahan baru di bawah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Ujang menyarankan bahwa entitas asing tersebut nampak tidak puas dengan prospek Indonesia menjadi negara yang lebih maju.

Belakangan ini, lembaga seperti bank investasi dan perusahaan layanan keuangan yang bermarkas di New York, Morgan Stanley, telah mengkritik program Prabowo-Gibran. Morgan Stanley menurunkan peringkat investasi di pasar modal Indonesia dengan alasan kekhawatiran atas melemahnya nilai tukar rupiah dan janji kampanye Prabowo Subianto, seperti makan siang gratis dan susu untuk siswa, yang dinilai dapat menciptakan “beban fiskal yang signifikan.”

“Jika kita telaah, niatan pihak asing selalu untuk merendahkan Indonesia, selalu menyoroti program-program baru Prabowo-Gibran karena ketakutan atau paranoia mereka terhadap Indonesia,” kata Ujang kepada wartawan pada hari Kamis (27 Juni).

Ujang berpendapat bahwa program makanan bergizi gratis, yang baru-baru ini dikritik oleh pihak asing, sebenarnya dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat Indonesia, terutama mereka yang membutuhkan.

“Ketika kita melihatnya, mereka (pihak asing) tampak meremehkan rakyat dan nasib bangsa Indonesia. Mereka tidak ingin melihat kemajuan Indonesia,” lanjut Ujang.

Belakangan ini, lembaga keuangan seperti Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia juga menyoroti program makanan bergizi gratis.

Ujang juga mengutip pernyataan yang pernah dilontarkan oleh Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno, tentang kepemimpinan: “Jika Anda mencari pemimpin, carilah yang dibenci, ditakuti, dan difitnah oleh pihak asing, karena dialah yang tepat.”

“Kita bicara tentang Bung Karno yang pernah menyarankan untuk mencari pemimpin yang dibenci karena dialah yang tepat. Sekarang, kepemimpinan Prabowo yang dikritik dan dibenci oleh pihak asing menunjukkan bahwa Prabowo benar, tidak tunduk kepada pihak asing,” tegas Ujang.

“Kritik dan kebencian asing terhadap Prabowo adalah kunci untuk mengenali bahwa Prabowo adalah pemimpin yang sejati dan ksatria,” tambahnya.

Source link