Koarmada II Melaksanakan Rangkaian Operasi Trisila dengan Tanam Mangrove dan Melepaskan Tukik di Banyuwangi

by -91 Views
Koarmada II Melaksanakan Rangkaian Operasi Trisila dengan Tanam Mangrove dan Melepaskan Tukik di Banyuwangi
Berita
Rangkaian Operasi Trisila, Koarmada II Tanam Mangrove dan Lepas Tukik di Banyuwangi

Rangkaian Operasi Trisila yang diselenggarakan oleh Koarmada II di Pantai Cemara, Banyuwangi. Salah satunya adalah pelepasan tukik. (Foto: Istimewa).

SUARA INDONESIA, BANYUWANGI – Komando Armada (Koarmada) II TNI Angkatan Laut (AL) bersama Forkopimda Banyuwangi melakukan penanaman mangrove dan pelepasan tukik (anak penyu) di Pantai Cacalan, Sabtu (6/7/2024).

Selain itu, ratusan TNI AL bersama TNI AD, masyarakat setempat, pelajar, hingga mahasiswa, ikut berpartisipasi dalam kegiatan pembersihan di kawasan pantai.

Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Banyuwangi H Sugirah, Danlanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Hafidz, Dandim 0825 Banyuwangi Letkol Arh Joko Sukoyo, dan para pemangku kepentingan terkait.

Kasubdis Binpuan Dispotmar Koarmada II, Letkol Laut (KH) Mohtar Manji Lapola menyatakan bahwa aksi lingkungan di Pantai Cemara merupakan bagian dari Operasi Trisila tahap III yang dilakukan oleh TNI AL.

“Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga kebersihan pantai, mengurangi abrasi, dan menyediakan habitat bagi berbagai spesies laut,” kata Letkol Mohtar.

Ia menambahkan bahwa total 500 bibit pohon mangrove ditanam. Penanaman mangrove ini sebagai komitmen dalam menjaga kelestarian lingkungan maritim Indonesia.

“Kami berharap kegiatan ini dapat menginspirasi masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar mereka,” ujar Satgas Operasi Trisila ke-24 tahap III Koarmada II tahun 2024 ini.

Selain penanaman mangrove, Koarmada II juga melakukan pelepasan tukik. Sebanyak 100 ekor tukik dilepas ke laut oleh para prajurit Koarmada II bersama Forkimka, masyarakat, dan pelajar.

“Pelepasan tukik ini diharapkan dapat meningkatkan populasi penyu yang semakin terancam punah akibat perburuan dan perubahan iklim,” kata Letkol Mohtar.

Operasi Trisila berlangsung selama 37 hari, dimulai dari 3 Juli hingga 8 Agustus 2024 dengan rute dari Surabaya menuju Bondowoso. Di Bondowoso, Satgas melakukan latihan pendaratan sebelum melanjutkan ke Banyuwangi.

Selanjutnya, dari Banyuwangi, Satgas akan menuju Cilacap, Denpasar, Labuan Bajo, Waingapu, Kupang, Mataram, dan kembali ke Surabaya.

Dalam konvoi ini, Satgas membawa pesawat udara, pasukan tempur marinir, dan tiga KRI, yaitu KRI Ahmad Yani, KRI Teluk Ende untuk mengangkut tank, dan KRI Layang.

Sasaran utama dari Operasi Trisila ini sesuai dengan tugas TNI AL untuk menjaga dan melindungi kepentingan nasional Indonesia di laut, mencegah dan menindak segala bentuk pelanggaran hukum di laut, serta membina profesionalisme dan kemampuan tempur dari unsur Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) yang tergabung dalam satgas ini.

Rombongan Satgas Operasi Trisila akan berada di Banyuwangi hingga Senin (8/7/2024). Koarmada II juga mengundang masyarakat untuk berkunjung ke KRI yang bersandar di pelabuhan dekat Pangkalan TNI AL Banyuwangi.

“Besok kita akan menggelar Open Ship di KRI. Masyarakat dapat melihat secara langsung kapal perang yang dimiliki Indonesia. Tujuannya adalah untuk pendidikan, kita akan menjelaskan fungsi dan kegunaan masing-masing bagian kapal,” ujar Letkol Mohtar.

Wakil Bupati Banyuwangi H Sugirah menambahkan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) menyambut baik Operasi Trisila yang dilakukan oleh Koarmada II. Pemerintah siap membantu kelancaran kegiatan tersebut.

“Ini merupakan kesempatan bagus bagi Pemda, kami siap membantu dan mendukung melalui Dinas Perikanan dan dinas terkait untuk menjaga pantai dari abrasi dan ekosistem laut,” kata Sugirah.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Mahrus Sholih