Wakil Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Achmad Hidayat di Festival Kirab Joko Dolog. (Foto: Lukman/Suara Indonesia)
SUARA INDONESIA, SURABAYA – Festival Kirab Budaya Joko Dolog digelar secara meriah dengan tumpah ruah warga yang hadir. Acara ini diprakarsai oleh RW 02 Embong Kaliasin, Kecamatan Genteng, Surabaya, Kamis 25 Juli 2024.
Festival ini menjadi bukti nyata semangat gotong royong dan komitmen melestarikan warisan budaya leluhur. Nampak hadir di tengah-tengah warga yakni Wakil Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Achmad Hidayat.
“Tradisi ini melambangkan rasa syukur atas berlimpahnya hasil bumi dan semangat berbagi kepada sesama,” ujar Achmad.
Ia mengutip ungkapan Bung Karno dalam Tri Sakti, yaitu “Berkepribadian dalam budaya”. Menurut dia, pelestarian budaya adalah bekal untuk mewujudkan peradaban pembangunan yang harmonis antara alam dan manusia.
Hal itu selaras dengan apa yang dilakukan oleh Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi dan Armuji dalam menjaga kelestarian budaya.
“Surabaya tidak hanya maju dalam pembangunan, fisik, tetapi juga menjaga tradisi budaya yang hidup di tengah masyarakat,” ungkap Achmad.
Di akhir ungkapannya, Achmad berharap Festival Joko Dolog bisa menjadi agenda tahunan yang memperkuat identitas budaya Surabaya dan mendorong semangat pelestarian warisan leluhur.
“Ini adalah momen yang sangat membahagiakan bagi warga Kota Surabaya. Melalui festival ini, kami bisa menunjukkan kekayaan budaya Surabaya kepada generasi muda,” tandasnya.
Kirab Budaya ini mengambil rute dari Situs Arca Joko Dolog menuju Jalan Basuki Rahmat, Taman Apsari, dan kembali ke lokasi awal, menampilkan beragam elemen budaya yang memukau.
Drumband dari berbagai sekolah, barisan dari berbagai komunitas budaya, hingga masyarakat umum turut serta dalam arak-arakan yang meriah.
Salah satu momen yang paling ditunggu adalah pembagian dua gunungan yang terdiri dari gunungan apem dan gunungan hasil bumi kepada warga masyarakat. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta: Lukman Hadi
Editor: Mahrus Sholih