Magang
– 10 Agustus 2024 | 21:08 – Dibaca 881 kali
Ketua Tanfidziyah PCNU Kencong terpilih periode 2024-2029, Kiai Zainil Ghulam (kiri), membacakan surat pernyataan kesanggupan di forum Konfercab XX, Sabtu (10/8/2024). (Foto: Istimewa)
SUARA INDONESIA, JEMBER – Konferensi Cabang (Konfercab) XX Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kencong telah berakhir. Rapat tertinggi tingkat cabang yang berlangsung di Ponpes Assunniyyah Desa/Kecamatan Kencong, Jember, Jawa Timur ini, kembali memilih Kiai Ahmad Laiq Athoillah sebagai Rois Syuriah dan Zainil Ghulam menjadi Ketua Tanfidziyah 2024-2029.
Sebelumnya, pada Konfercab XIX di Ponpes Darul Falah, Desa Wonosari, Kecamatan Puger, lima tahun lalu, Kiai Laiq dan Gus Ghulam terpilih sebagai rois syuriah dan ketua tanfidziyah periode 2019-2024. Dan saat ini, keduanya kembali dipercaya menjadi nakhoda PCNU Kencong untuk satu periode mendatang.
Proses pemilihan berlangsung melalui musyawarah mufakat. Kiai Laiq diberi amanah setelah melalui proses musyawarah di internal Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA) yang diketuai oleh KH Ahmad Khoir Zad Maddah atau Gus Yak.
Ada lima kiai anggota AHWA. Mereka dipilih oleh Majelis Wakil Cabang (MWC) NU atau setingkat kecamatan. PCNU Kencong membawahi lima MWC. Masing-masing diberi hak untuk memilih lima kiai dari 11 nama yang telah disaring oleh pengurus cabang pada rapat sebelumnya.
Dari 11 nama tersebut, lima suara teratas akan ditetapkan menjadi anggota AHWA. Mereka adalah KH Ahmad Khoir Zad Maddah dari Kencong, Kiai Ahmad Laiq Athoillah dari Umbulsari, KH Muhammad Taifur Al Bastomi dari Puger, KH Ahmad Zuhairuz Zaman dari Kencong dan KH Zainal Arifin dari Jombang. Ketua AHWA ditetapkan dari dan oleh anggota. AHWA bertugas memilih rois syuriah.
AHWA secara harfiah berarti orang yang berwenang melepaskan dan mengikat. Keputusannya dapat mengikat orang-orang yang mengangkat ahlul halli. Dan mereka yang duduk di AHWA juga bisa melepaskan dan tidak memilih orang-orang tertentu yang tidak disepakati.
“Berdasarkan hasil rapat dan musyawarah, AHWA memilih Kiai Ahmad Laiq Athoillah sebagai rois syuriah. Selanjutnya, kepada beliau kami mohon kesediaannya untuk menjadi rois sesuai hasil musyawarah,” kata Gus Yak.
Setelah kalimat persetujuan disampaikan Kiai Laiq, sidang konfercab yang dipimpin oleh Wakil Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Nurhidayat ini, dilanjutkan dengan pemilihan ketua tanfidziyah.
Total ada lima suara dari lima MWC yang hadir di forum tersebut. Semua sepakat memilih Gus Ghulam untuk kembali memimpin PCNU Kencong lima tahun kedepan. Ia terpilih secara aklamasi.
Meski terpilih secara aklamasi, namun Gus Ghulam tidak otomatis menjadi ketua tanfidziyah. Berdasarkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART), ketua tanfidziyah terpilih harus mendapat persetujuan rois syuriah. Jika rois syuriah tidak setuju, maka hasil pemilihan itu bisa dibatalkan.
“Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Ahmad Laiq Athoillah, menyatakan setuju dengan hasil pemilihan Ketua Tanfidziyah PCNU Kencong pada forum Konfercab XX ini,” tutur Kiai Laiq, saat membacakan pernyataan persetujuan yang menandai absahnya Gus Ghulam sebagai ketua tanfidziyah.
Di forum yang sama, Gus Ghulam menyatakan, akan berusaha menuntaskan program kerja yang sebelumnya sempat tertunda. Sekaligus melakukan konsolidasi ulang untuk menggerakkan roda organisasi.
Dia juga menyatakan sanggup menuntaskan masa kepengurusan selama lima tahun mendatang, serta menjaga diri agar tidak sampai terlibat dalam kegiatan politik praktis. “Dan apabila saya terlibat dalam kegiatan politik praktis baik secara langsung maupun tidak langsung, maka saya siap mengundurkan diri,” pungkasnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Magang |
Editor | : Mahrus Sholih |