Simulasi Penanganan Kerawanan Pilkada Dilakukan oleh Polresta Banyuwangi

by -66 Views
Simulasi Penanganan Kerawanan Pilkada Dilakukan oleh Polresta Banyuwangi
Berita
Polresta Banyuwangi Peragakan Simulasi Penanganan Kerawanan Pilkada

Simulasi sistem pengamanan kota (Sispamkota) jelang Pilkada Banyuwangi. (Foto: Istimewa).

SUARA INDONESIA, BANYUWANGI – Polresta Banyuwangi menunjukkan keseriusan dalam menjaga stabilitas daerah menjelang Pilkada serentak 2024 dengan menggelar simulasi sistem pengamanan kota (Sispamkota).

Bertempat di depan Pendapa Sabha Swagata Blambangan, Senin (19/8/2024), simulasi ini melibatkan personel dari Polri, TNI, serta pemerintah daerah untuk mengatasi potensi kerawanan yang mungkin terjadi selama pelaksanaan Pilkada.

Dalam simulasi ini, digambarkan secara rinci berbagai skenario yang mungkin terjadi selama tahapan Pilkada, mulai dari kampanye hingga rekapitulasi suara di TPS.

Tidak hanya skenario umum, simulasi juga mencakup penanganan berbagai bentuk gangguan, seperti sabotase, unjuk rasa, politik uang, hingga ancaman manipulasi suara. Berbagai situasi darurat diperagakan secara realistis untuk mengukur tingkat kesiapan personel dan peralatan.

Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Nanang Haryono, menegaskan, simulasi ini tidak hanya untuk menguji kesiapan personel dalam menghadapi ancaman keamanan selama Pilkada, tetapi juga sebagai bentuk sosialisasi kepada masyarakat bahwa aparat siap menjaga keamanan dan ketertiban di setiap tahap proses pemilihan.

“Kami telah melakukan pemetaan terhadap berbagai potensi kerawanan di wilayah Banyuwangi, terutama mengingat wilayah ini tergolong sebagai daerah dengan tingkat kerawanan tinggi. Simulasi ini menunjukkan kesiapan kita dalam menghadapi situasi tersebut,” ujar Nanang.

Lebih dari 600 personel akan diterjunkan di 2.732 TPS yang tersebar di seluruh Banyuwangi. Nanang menambahkan, Operasi Mantap Praja Semeru ini merupakan langkah konkret dalam mengantisipasi segala kemungkinan ancaman yang dapat mengganggu jalannya Pilkada, khususnya terkait dengan penyelenggara pemilu.

“Jadi seluruhnya kita persiapkan dengan matang. Lebih-lebih diberitahukan oleh pimpinan, Banyuwangi masuk dalam kode merah. Kerawanannya terletak pada penyelenggara. Tapi yang pasti kami sudah melakukan antisipasi melalui pemetaan kerawanan,” tandasnya.

Kegiatan ini juga melibatkan berbagai pihak terkait, seperti Forkopimda, KPU, Bawaslu, serta perwakilan partai politik dan organisasi masyarakat. Hal ini menandakan komitmen bersama dalam menjaga pelaksanaan Pilkada agar berjalan lancar dan aman. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Mahrus Sholih