Leny Wahyu Widya Ningrum, salah seorang guru inspiratif di Sidoarjo. (Foto: Amrizal/Suara Indonesia)
SUARA INDONESIA, SIDOARJO – Di balik dinding kelas sederhana yang berada di sebuah Sekolah Dasar Negeri Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, terdapat sosok yang mencuri perhatian banyak orang, Selasa (8/10/2024).
Ia adalah seorang guru muda dengan penampilan menarik. Namun lebih dari itu, dedikasinya dalam mendidik generasi penerus bangsa patut diacungi jempol.
Wajahnya yang ramah dan penuh semangat menjadi inspirasi bagi murid-murid, sekaligus bukti bahwa penampilan fisik bukan ukuran, tetapi juga ketulusan dan pengabdian.
Guru tersebut bernama Leny Wahyu Widya Ningrum. Ia memilih jalur karir yang tidak mudah. Di tengah godaan untuk mengejar profesi lain yang lebih menjanjikan secara finansial, ia tetap mantap menekuni dunia pendidikan.
Menurutnya, menjadi guru bukan hanya tentang memberikan ilmu, tetapi juga membentuk karakter dan mental generasi muda.
“Ada kebanggaan tersendiri ketika melihat murid-murid berkembang dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Itu yang selalu membuat saya termotivasi setiap hari,” ujar Bu Leni, yang biasa dipanggil demikian oleh murid-muridnya.
Sebagai seorang guru, Bu Leni tidak hanya mengandalkan metode pembelajaran konvensional. Ia selalu berusaha untuk menghadirkan inovasi dalam kelasnya, baik itu melalui teknologi maupun pendekatan kreatif lainnya.
Baginya, pendidikan harus mampu mengikuti perkembangan zaman, tanpa melupakan esensi mendidik dengan hati.
Selain itu, Bu Leni juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan kemasyarakatan di luar sekolah. Ia sering terlibat dalam program literasi di desa-desa sekitar Sidoarjo, membantu anak-anak yang kurang beruntung untuk mendapatkan akses pendidikan.
“Pendidikan adalah hak semua orang. Tugas saya sebagai guru bukan hanya di dalam kelas, tetapi juga memastikan bahwa semua anak, dari latar belakang apa pun, bisa mendapatkan kesempatan belajar,” tambahnya.
Pengabdian dan semangatnya untuk mencerdaskan bangsa adalah hal yang membuatnya layak disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Ke depan, Bu Leni berharap dapat terus menginspirasi lebih banyak guru muda untuk tidak ragu memilih profesi ini.
“Menjadi guru itu luar biasa. Bukan tentang seberapa besar penghasilan yang kita dapatkan, tapi seberapa besar kita bisa berkontribusi untuk masa depan bangsa. Saya berharap lebih banyak orang yang menyadari hal itu,” pungkasnya.
Di tengah hiruk-pikuk dunia yang semakin materialistis, sosok seperti Bu Leni mengingatkan kita bahwa ada nilai-nilai luhur yang tak bisa diukur dengan uang.
Mendidik dengan hati, bekerja dengan ikhlas, dan berkontribusi untuk kemajuan bangsa adalah pencapaian yang sejatinya paling berharga.
Sidoarjo patut berbangga memiliki guru seperti Bu Leni, yang dengan segala ketulusan batinnya, terus berjuang demi masa depan generasi Indonesia yang lebih baik. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Reporter | : Amrizal Zulkarnain |
Editor | : Mahrus Sholih |