Suradi saat menunjukkan buah timun mas saat panen yang busuk akibat terkena hujan, Jumat (11/10/2024). (Foto: Gono Dwi Santoso/Suara Indonesia)
SUARA INDONESIA, JOMBANG –Sempat diguyur hujan deras, petani timun mas di Desa Sambongdukuh, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, gagal panen akibat buahnya banyak yang rusak dan busuk.
Kondisi itu disebabkan faktor hujan yang turun beberapa kali di tengah musim kemarau. Dari luas lahan satu hektare, 60 persen tanaman timun mas tersebut rusak dan tidak bisa dipanen.
Di lahan milik Suradi, contohnya, buah timun mas yang memasuki panen ini rusak dan banyak yang busuk. Petani pun harus memilih buah yang bagus saja untuk dipanen.
Suradi mengaku, kerusakan itu terjadi akibat hujan yang mengguyur beberapa kali saat usia buah sudah 45 hari atau menjelang panen.
”Jika tidak rusak hasilnya bisa mencapai empat ton. Namun kini turun separuhnya, sehingga bisa dikatakan tidak balik modal,” ucapnya.
Suradi mengatakan, untuk panen kali ini dijual per kilogram Rp 6 ribu-Rp 8 ribu dan dikirim ke Jawa Tengah.
Suradi menambahkan untuk modal awal menanam luasan ini modalnya kisaran Rp 9 jutaan dan kalau panen bagus bisa mendapatkan uang Rp 15 jutaan. “Ini saja kalau balik modal sudah alhamdulilah. Meskipun gagal panen tetap bersyukur,” pungkasnya.(*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Gono Dwi Santoso |
Editor | : Mahrus Sholih |