Desa Inegena, di Kecamatan Bajawa Utara, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur, merupakan contoh dari perubahan yang dimulai dari hal-hal kecil. Melalui Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) pada tahun 2022, desa ini menerima dana sebesar Rp 100 juta yang digunakan untuk membeli peralatan seperti mesin pemecah kemiri, freezer, dan mesin pemeras minyak. Peralatan sederhana ini telah membuka pintu gerbang Desa Inegena ke pasar internasional.
Berkat dukungan yang terus mengalir, Desa Inegena terus berkembang. Pemerintah Kabupaten Ngada memberikan mesin tambahan dan program TEKAD mengalokasikan dana lebih besar pada tahun 2023 untuk membangun Solar Dome Dryer. Hal ini tidak hanya mempercepat proses pengeringan kemiri, tetapi juga menjaga kualitas produk. Sekarang, Desa Inegena telah mulai mengolah kemiri menjadi berbagai produk seperti minyak kemiri berkualitas tinggi, briket dari limbah cangkang kemiri, dan minyak kemiri beraroma yang dipasarkan sebagai hair tonic.
Melalui kerja sama strategis dengan PT Agradaya, Desa Inegena telah berhasil memasuki pasar ekspor. Bahkan, PT Pelindo II juga turut mendukung dengan menyumbang dana hampir Rp 150 juta untuk pembangunan rumah produksi modern. Pendekatan partisipatif yang diadopsi Desa Inegena juga turut berkontribusi pada kesuksesan mereka. Masyarakat desa terlibat dalam setiap keputusan dan pengelolaan sumber daya, sehingga mereka merasa memiliki dan bekerja dengan semangat yang tinggi.
Desa Inegena merupakan contoh nyata bahwa inovasi bisa bermula dari lingkungan desa. Mereka menunjukkan bahwa keberhasilan bukan hanya soal uang, tetapi juga tentang keberanian untuk memulai. Dari sebutir kemiri, Desa Inegena telah menuai kesuksesan yang menginspirasi, sebuah cerita tentang tekad, kerja keras, dan masa depan yang cerah.