Petani cabai di Jombang, Jawa Timur, merasakan kebahagiaan dengan adanya kenaikan harga cabai baru-baru ini. Salah satunya adalah Samsul Ma’arif, seorang petani dari Desa Grobogan, Kecamatan Mojowarno. Saat panen cabai di lahan miliknya, Samsul terlihat senang meskipun cuaca tidak menentu. Para pekerja sibuk memetik cabai yang siap panen dan mengumpulkannya dalam karung untuk dijual ke pasar. Harga cabai saat ini mencapai Rp100.000 per kilogram di pasar dan Rp80.000-Rp90.000 di tingkat petani, naik dari harga sebelumnya. Kenaikan harga ini disebabkan oleh cuaca hujan yang membuat tanaman cabai mengalami masalah, seperti layu akibat Fusarium, antraknosa, dan Patek. Samsul sangat bersyukur dengan kenaikan harga ini karena dapat membantu meningkatkan kualitas hidupnya dan keluarganya.
Di lahan seluas 1.400 meter persegi, Samsul menanam 5.400 batang cabai dan melakukan panen setiap minggu. Mereka melakukan perawatan rutin, termasuk penyemprotan fungisida untuk mengatasi masalah jamur. Samsul juga menjelaskan pentingnya perlakuan khusus sebelum dan setelah menanam cabai untuk mengatasi masalah jamur, seperti memilih benih yang tepat, menyediakan tanah subur, dan melakukan perawatan yang baik. Biaya yang dikeluarkan untuk menanam cabai dari awal hingga panen mencapai Rp12 juta. Dengan harga cabai yang meningkat, Samsul optimis dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksinya, serta mengembangkan usaha pertaniannya.