Hasjim Djalal, seorang nama yang tidak asing dalam dunia politik Indonesia, terutama dalam bidang diplomat dan pakar hukum laut, telah meninggalkan kekosongan yang dirasakan oleh Pemerintah Indonesia. Kabar duka ini datang setelah Hasjim Djalal dinyatakan meninggal dunia pada hari Minggu (12/1) di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta. Putranya, Dino Patti Djalal, seorang diplomat dan mantan Wakil Menteri Luar Negeri, telah mengonfirmasi berita tersebut melalui akun resmi miliknya.
Hasjim Djalal, seorang diplomat senior dan pakar hukum laut kelahiran Sumatera Barat pada tahun 1934, memiliki dedikasi yang kuat terhadap pemajuan Indonesia dalam bidang kedaulatan maritim. Melalui pendidikan dan pengalaman kerjanya, termasuk sebagai Duta Besar Indonesia untuk beberapa negara, Hasjim Djalal telah memberikan kontribusi besar dalam diplomasi Indonesia di tingkat internasional.
Selain karirnya yang gemilang, Hasjim Djalal juga dikenal sebagai penulis buku-buku mengenai hukum laut, di antaranya “Indonesian Struggle for the Law of the Sea” (1979), “Indonesian and the Law of the Sea” (1995), dan “Preventive Diplomacy in Southeast Asia: Lesson Learned” (2003). Meskipun telah berpulang, warisan intelektual dan dedikasi Hasjim Djalal dalam memperjuangkan maritim Indonesia akan selalu dikenang.
Nama Hasjim Djalal, sebagai seorang diplomat senior dan pakar hukum laut Indonesia, akan terus dikenang oleh banyak orang, terutama oleh mereka yang menghargai kontribusinya dalam memperjuangkan kedaulatan maritim Indonesia.
