Negara Setir Kanan: Sejarah dan Janji-Janjinya

by -14 Views

Sistem kemudi kendaraan bermotor dapat dibedakan menjadi dua jenis utama, yaitu setir kanan (right-hand drive/RHD) dan stir kiri (left-hand drive/LHD) sesuai dengan arah lalu lintas suatu negara. Negara-negara yang menggunakan sistem stir kanan biasanya mengharuskan lalu lintas berjalan di sisi kiri jalan. Penggunaan sistem stir kanan memiliki latar belakang historis yang berkaitan dengan kebiasaan dan aturan lalu lintas pada masa lalu. Beberapa negara seperti Indonesia, Jepang, Malaysia, dan beberapa negara lainnya menerapkan sistem stir kanan yang berasal dari pengaruh kolonial Inggris. Sistem stir kanan telah menjadi bagian integral dari budaya dan infrastruktur transportasi di negara-negara tersebut.

Negara yang menggunakan sistem stir kanan meliputi negara-negara di Asia seperti Indonesia, Jepang, Malaysia, dan India. Di Oseania, Australia, Selandia Baru, dan Samoa juga menerapkan sistem stir kanan. Di Afrika, negara-negara seperti Afrika Selatan, Kenya, Tanzania, dan Uganda menggunakan sistem stir kanan. Di Eropa, Inggris Raya dan Irlandia adalah contoh negara yang menggunakan sistem stir kanan. Selain itu, beberapa negara di Karibia dan Amerika Selatan juga mempertahankan sistem stir kanan.

Beberapa negara mempertahankan sistem stir kanan karena konsistensi dan kepraktisan dalam infrastruktur transportasi mereka. Meskipun ada beberapa keuntungan dari sistem stir kanan, transisi ke sistem stir kiri memerlukan investasi besar dan bisa menimbulkan kebingungan bagi pengemudi. Studi menyatakan bahwa mengemudi di sisi kiri jalan memungkinkan pengemudi yang mayoritas tangan kanan memiliki kontrol lebih baik atas kendaraan. Namun, bagi wisatawan atau pendatang yang berasal dari negara dengan sistem stir kiri, adaptasi terhadap sistem stir kanan bisa menjadi tantangan.

Sistem stir kanan memiliki manfaat dan tantangan tersendiri, namun banyak negara mempertahankannya karena alasan historis, praktis, dan budaya. Dengan pemahaman yang lebih baik terhadap perbedaan sistem kemudi ini, diharapkan keselamatan dan kenyamanan pengemudi lintas negara dapat ditingkatkan.