KPK telah mengungkapkan bahwa sebagian besar pejabat di Kabinet Merah Putih telah menyerahkan LHKPN mereka, kecuali satu pejabat yang baru dilantik. Sebanyak 123 dari 124 pejabat telah menyerahkan laporan kekayaan mereka, sementara satu pejabat masih memiliki waktu untuk melakukannya. Pejabat yang telah melaporkan kekayaan terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kategori wajib lapor reguler dan kategori wajib lapor khusus. Salah satu pejabat yang masuk dalam kategori terakhir adalah Utusan Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Perbankan, Setiawan Ichlas.
Setiawan telah melaporkan LHKPN-nya kepada KPK dan memiliki total kekayaan sebesar Rp1,5 triliun. Aset kekayaannya meliputi tanah dan bangunan senilai Rp336.210.640.000, alat transportasi dan mesin senilai Rp25.060.000.000, serta harta bergerak, surat berharga, kas, dan harta lainnya. Meskipun memiliki utang sebesar Rp3,87 miliar, total kekayaan Setiawan mencapai Rp1,52 triliun, menjadikannya salah satu pejabat dengan aset terbesar di antara utusan khusus presiden lainnya.
Kepemilikan aset yang signifikan ini menegaskan peran strategis Setiawan dalam pemerintahan serta menunjukkan nilai asetnya yang tinggi di lingkungan eksekutif. Dengan demikian, Setiawan Ichlas bukan hanya Utusan Khusus Presiden, tetapi juga seorang pengusaha sukses dengan kekayaan yang luar biasa.
