Eksotika Bromo 2025 digelar sebagai strategi konkret untuk mempercepat pemulihan sektor ekonomi kreatif dan pariwisata pasca pandemi. Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Widyanti Putri Wardana, menilai gelaran ini bukan hanya sebagai pertunjukan budaya tahunan, tetapi juga sebagai pendorong ekonomi lokal di kawasan Tapal Kuda. Event ini diakui memiliki dampak positif dalam menghidupkan perekonomian masyarakat sekitar, bukan sekadar hiburan seni semata. Eksotika Bromo merupakan bagian dari Karisma Event Nusantara (KEN), sebagai agenda unggulan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang memadukan seni tari, musik, dan kearifan lokal dengan keindahan alam.
Pentas seni ini menonjolkan sinergi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, seniman, komunitas adat Tengger, serta masyarakat desa sekitar Bromo. Keberhasilan acara ini tidak lepas dari kolaborasi dan semangat gotong royong yang harus terus dijaga. Dengan pertunjukan tari kolosal, musik etnik, dan atraksi budaya khas Tengger, Eksotika Bromo 2025 diharapkan menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik dan mancanegara. Menteri Widyanti menggarisbawahi pentingnya menjadikan budaya sebagai pendorong ekonomi dan diplomasi, untuk memperkuat identitas budaya dan meningkatkan kunjungan wisata.
