Program bantuan pupuk bersubsidi secara gratis dari pemerintah pusat untuk mendukung ketahanan pangan nasional dan meringankan beban petani kecil ternyata belum terasa manfaatnya bagi sejumlah petani di Desa Koncer Kidul, Kecamatan Tenggarang, Kabupaten Bondowoso. Meskipun sudah mengajukan permohonan dan melengkapi semua persyaratan, petani seperti Supriani mengaku belum pernah menerima pupuk bersubsidi meski sudah menyerahkan dokumen seperti KTP dan SPPT ke kios resmi di dekat Gardu Listrik Desa Sumber Salam. Akibatnya, petani terpaksa membeli pupuk non-subsidi dengan harga mahal yang membebani ongkos produksi mereka. Keluhan petani ini menyoroti potensi ketimpangan antara data distribusi pupuk subsidi di lapangan dan klaim pemerintah yang menyebut telah mendistribusikan lebih dari 1 juta ton pupuk subsidi ke seluruh Indonesia sejak awal tahun 2025. Muhdar, pemuda setempat yang aktif mengikuti isu pertanian, menekankan pentingnya usutan tuntas terhadap distribusi pupuk subsidi yang terdaftar dalam sistem e-RDKK. Petani mendesak pemerintah daerah dan aparat terkait untuk memastikan program pupuk subsidi benar-benar dapat membantu petani tanpa hanya menjadi janji kosong belaka.
Petani Koncer Kidul Bondowoso Keluhkan Kurangnya Pupuk Subsidi
