Petugas Imigrasi Surabaya di bawah kepemimpinan Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Surabaya, Agus Winarto, melakukan operasi pengawasan keimigrasian bertajuk Wiraspada pada 15 dan 16 Juli 2025. Operasi tersebut dilakukan di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Surabaya, Jalan Juanda, Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur, dan mencakup Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Mojokerto. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pengawasan terhadap Warga Negara Asing (WNA) di Indonesia.
Dalam konferensi pers yang dihadiri oleh Kakanwil Kemenkumham Jatim Novianto Sulastono dan Kabid Intelijen dan Penindakan Keimigrasian, Agus Winarto menjelaskan bahwa operasi tersebut dilakukan sebagai implementasi arahan dari Direktur Jenderal Imigrasi pusat. Tujuan dari operasi ini adalah untuk menjaga stabilitas dan keamanan negara dengan tindakan preventif dan represif dalam penegakan hukum keimigrasian.
Tim intelijen dan penindakan berhasil mengamankan enam WNA asal Bangladesh dan satu WNA asal Malaysia selama operasi. Mereka saat ini telah dikenai tindakan administratif keimigrasian berupa pendetensian untuk pemeriksaan lebih lanjut. Penindakan tersebut bermula dari laporan masyarakat terkait orang asing yang meresahkan di kawasan Jalan Wonokitri, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya.
Selain itu, petugas juga melakukan pengawasan terhadap seorang investor asing asal Malaysia. Investor tersebut disponsori oleh sebuah perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) bernama PT S.D, namun alamat perusahaan tersebut ternyata hanya virtual office tanpa aktivitas usaha. Dugaan penyalahgunaan izin tinggal akan membuat investor tersebut dikenai tindakan administratif keimigrasian berupa pendeportasian ke negara asal.
Operasi Wiraspada ini menunjukkan komitmen Imigrasi Surabaya dalam memperkuat pengawasan terhadap orang asing dan menjaga keamanan wilayah dari potensi pelanggaran hukum keimigrasian. Kegiatan serupa akan terus dilakukan secara berkala dan menyeluruh demi menjaga keamanan negara.
