Batik Jeruji karya warga binaan Lapas Banyuwangi semakin diminati masyarakat. Pesanan batik telah mencapai 688 lembar kain yang dipesan oleh Paguyuban Ibu-Ibu Pemasyarakatan (PIPAS) Jawa Timur. Kepala Lapas Banyuwangi, I Wayan Nurasta Wibawa, menyatakan bahwa produksi batik ini akan terus dilakukan hingga memenuhi kebutuhan PIPAS Jatim. Motif batik yang diproduksi disesuaikan dengan kebutuhan untuk pertemuan rutin, menggambarkan kekayaan budaya dan kearifan lokal Jawa Timur. Pesanan dari PIPAS Jatim merupakan bentuk apresiasi atas kerja keras dan keterampilan warga binaan. Mereka tidak hanya mendapatkan ilmu, tetapi juga dapat menghasilkan produk yang diminati pasar.
Sejak lama, Batik Jeruji dari Lapas Banyuwangi dikenal dengan motif gajah oling jeruji dan kualitas produksinya. Para warga binaan yang terlibat dalam produksi batik ini telah menjalani pelatihan intensif dari ahli batik sehingga mampu menciptakan karya bernilai tinggi. Selain sebagai sarana pembinaan, Batik Jeruji juga membantu warga binaan mempersiapkan diri untuk kehidupan setelah bebas, dengan harapan dapat mandiri dan memiliki mata pencaharian yang berkelanjutan.
Peningkatan kualitas produk dan perluasan jaringan pemasaran Batik Jeruji menjadi komitmen Lapas Banyuwangi untuk mendukung program reintegrasi sosial Warga Binaan. Ini menjadi bukti bahwa keterampilan dan pembinaan yang diberikan di lapas membawa manfaat yang nyata bagi para narapidana.
