Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso, Fathur Rozi, mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak melakukan penimbunan bahan bakar minyak (BBM) meskipun terjadi antrean di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) akibat keterlambatan distribusi. Imbauan ini disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi II DPRD Bondowoso. Fathur Rozi menjelaskan bahwa ketersediaan BBM di Kabupaten Bondowoso aman dan langkah-langkah pengamanan telah dilakukan. Pembatasan pengisian di SPBU diterapkan agar distribusi lebih merata dan kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi.
Keterlambatan distribusi disebabkan oleh penutupan jalur Gumitir yang menghubungkan Jember dan Banyuwangi. Namun, Pertamina telah menyampaikan bahwa pengiriman BBM akan dialihkan melalui jalur alternatif. Selain itu, aparatur sipil negara (ASN) juga diminta untuk berhemat dalam penggunaan BBM, bahkan untuk menggunakan sepeda jika rumahnya dekat dari kantor.
Hiswana Migas Bondowoso dan Pertamina Patra Niaga bekerja sama untuk memastikan pemenuhan kebutuhan BBM di daerah tersebut. Kebijakan pembatasan pengisian BBM di SPBU diberlakukan untuk menjaga distribusi tetap merata dan ketersediaan BBM stabil. Meskipun distribusi terganggu, pihak terkait telah menyusun langkah-langkah alternatif untuk menjaga kelancaran distribusi dan mengantisipasi keterlambatan.
Pertamina juga telah melakukan pemetaan dan mitigasi distribusi sejak sebelumnya untuk menghadapi kondisi ini. Dengan alih jalur distribusi dan penyebaran armada tangki, diharapkan distribusi BBM dapat kembali normal dan masyarakat tidak perlu melakukan panic buying. Hal ini juga merupakan upaya untuk menjaga kondusivitas dan ketenangan masyarakat di tengah situasi yang terjadi.