Banjarnegara – Aksi penanaman pohon di kawasan Telaga Dringo, Desa Pekasiran, Kecamatan Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah, dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), PT Indonesia Power, dan masyarakat setempat. Aksi ini dilakukan sebagai respons atas kerusakan lingkungan yang terjadi di sejumlah wilayah. Sebanyak 20 ribu bibit pohon ditanam di kawasan hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Serayu untuk melakukan reforestasi.
Kegiatan penanaman pohon ini melibatkan berbagai pihak, seperti pemerintah pusat dan daerah, BUMN, TNI-Polri, tokoh masyarakat, pemuda, petani, pelajar, dan komunitas pecinta alam. Wakil Bupati Banjarnegara, Wakhid Jumali Lc, menekankan pentingnya menjaga DAS Serayu sebagai kebutuhan mendesak. Dia menjelaskan bahwa konservasi DAS Serayu diperlukan untuk manfaat pertanian dan pariwisata yang sangat besar.
Direktur Utama PT PLN Indonesia Power, Bernandus Sudarmanta, menambahkan bahwa kerusakan hulu Serayu berdampak serius terhadap Waduk Mrica. Waduk ini mengalami kapasitas yang semakin menipis akibat sedimentasi. KLHK juga menyoroti pentingnya menjaga DAS Serayu sebagai penopang utama PLTA Mrica.
Imam Prasodjo, seorang sosiolog dan tokoh konservasi, mengapresiasi keputusan Pemerintah Banjarnegara yang telah menetapkan SK Kabupaten Konservasi sebagai langkah pelestarian lingkungan. Upaya ini diharapkan dapat melibatkan lebih banyak pihak dalam menjaga lingkungan demi masa depan energi yang berkelanjutan.
Selain penanaman pohon, kegiatan ini juga termasuk penyerahan bantuan bibit untuk petani, peternak, serta penghargaan untuk lomba video konservasi tingkat pelajar dan umum. Aksi ini diharapkan mampu memulihkan ekosistem, menjaga ketersediaan air, dan memperkuat ketahanan lingkungan di wilayah Banjarnegara dan sekitarnya.