Bupati Lebak, Moch Hasbi Asidiki Jayabaya, berencana untuk menghidupkan kembali PD Lebak Niaga, salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Lebak. Tujuannya adalah agar PD Lebak Niaga bisa menjadi lebih produktif dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi daerah. Menurut Hasbi, PD Lebak Niaga memiliki dana likuid sekitar Rp600 juta yang dapat digunakan untuk pengembangan usaha. Rencananya, PD Lebak Niaga akan mengelola pasar-pasar tradisional di Kabupaten Lebak, dimana terdapat 14 pasar tradisional dengan 12 pasar aktif dan 2 pasar tidak aktif. Dalam pengelolaan pasar tradisional ini, Disperindag akan berperan sebagai regulator, sementara PD Lebak Niaga akan bertindak sebagai operator. Harapannya, dengan perubahan ini, pengelolaan pasar bisa lebih efektif dan efisien.
Hasbi juga menekankan komitmennya untuk menjadikan BUMD lebih produktif. Dia berencana untuk mengikuti contoh PD Pasar Jaya milik DKI Jakarta dalam mengelola pasar di wilayah Lebak, di mana pasar akan dikelola oleh BUMD Lebak Niaga. Saat ini, terdapat empat BUMD di Kabupaten Lebak, termasuk PD Lebak Niaga, PDAM, Lembaga Keuangan Mikro (LKM), dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Dengan pengembangan BUMD, diharapkan dapat meningkatkan perekonomian daerah serta memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat Lebak.
