Aksi demonstrasi mahasiswa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sidoarjo kembali terjadi di Kota Sidoarjo. Sebanyak 20 aktivis HMI turun ke jalan dengan pengawalan ketat dari kepolisian pada Selasa siang. Mereka membentangkan berbagai tuntutan di pintu keluar Tol Sidoarjo dengan simbol perlawanan terhadap tindakan represif aparat. Teriknya matahari menambah panas suasana saat mahasiswa berkonvoi dari Bundaran GOR Delta ke lokasi aksi. Mengenakan pakaian hitam, mereka awalnya hendak beraksi di Mapolresta Sidoarjo namun berhenti di pintu tol. Di sana, para mahasiswa melakukan salat gaib di tengah aspal sebelum membentangkan spanduk, mengangkat poster, dan membakar ban sebagai bentuk protes. Ketua HMI Sidoarjo, Dandi Amar Rizky, menegaskan bahwa aksi ini adalah bentuk amarah masyarakat terhadap perlakuan pemerintah, Polri, dan TNI yang dinilai menindas warga sipil. Aksi ini merupakan respons terhadap tindakan represif kepolisian yang menyebabkan korban jiwa, yaitu Affan Kurniawan dan Iko Juliant Junior. HMI Sidoarjo menuntut kasus ini diusut tuntas hingga ke rantai komando dan menekankan agar aparat lebih profesional, proporsional, dan humanis. Setelah melakukan berbagai orasi, aksi dilanjutkan di depan Mapolresta Sidoarjo dengan kehadiran beberapa pejabat di sana. Bupati Sidoarjo menyampaikan apresiasi atas aspirasi yang disampaikan mahasiswa dan menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam menjaga kondusivitas daerah. Kapolresta menyampaikan belasungkawa atas korban yang meninggal dan memohon maaf atas pelayanan yang belum memuaskan. Aksi ditutup dengan doa bersama sebelum mahasiswa meninggalkan lokasi dengan tertib.
Usut Tuntas Demo Mahasiswa Sidoarjo, Panaskan Jalanan
