Pemerintah Kabupaten Lebak melakukan dorongan kepada Pemerintah Provinsi Banten untuk mengambil peran yang lebih besar dalam mengelola Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Karian Timur. Hal ini dikarenakan proyek lintas kabupaten/kota tersebut membutuhkan koordinasi yang lebih intensif di tingkat provinsi. Kepala Bapperida Lebak, Yosep M. Holis, menyampaikan hal ini setelah mengikuti Rapat Teknis Tindak Lanjut SPAM Regional Terintegrasi yang diadakan oleh Bappeda Provinsi Banten. Dalam rapat tersebut, turut hadir pula Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lebak serta perwakilan Balai Penataan Bangunan, Prasarana, dan Kawasan (PBPK) Banten dari Kementerian PUPR.
Yosep menambahkan bahwa SPAM Karian Timur menjadi prioritas karena jaringan pipa utama telah selesai, dan Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau–Ciujung–Cidurian (BBWSC3) sedang mempersiapkan proses lelang. Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR juga sedang merencanakan pembangunan Water Treatment Plant (WTP) Rangkasbitung untuk memperkuat sistem SPAM tersebut. Pemkab Lebak berharap skema pembiayaan melalui Green Infrastructure Initiative (GII) dapat segera terlaksana dengan pemenuhan readiness criteria (RC) yang diperlukan.
Diharapkan melalui proyek SPAM Karian Timur ini, kebutuhan air bersih masyarakat di Lebak dan sekitarnya dapat terpenuhi secara berkelanjutan. Proyek ini telah dibahas sejak 2023 di level Ditjen Cipta Karya, dan saat ini pemkab Lebak sedang meninjau skema pembiayaan yang tepat. Harapan Pemkab Lebak adalah agar persyaratan RC, terutama yang terkait dengan kelembagaan dan nota kesepakatan, dapat segera terpenuhi melalui pertemuan tingkat tinggi bersama Pemprov Banten, Pemkab Tangerang, dan pemerintah pusat.