Pemerintah pusat telah menunjuk Kabupaten Banyuwangi sebagai lokasi uji coba awal digitalisasi bantuan sosial (bansos). Kick-off pendaftaran dimulai di Desa Kemiren dan Kelurahan Lateng. Proses pendaftaran bansos ini cukup singkat, hanya dengan menggunakan smartphone. Untuk warga yang belum terbiasa dengan teknologi, pendamping desa siap membantu. Dalam uji coba tersebut, Agen Perlindungan Sosial (Perlinsos) turun langsung untuk mendampingi masyarakat, terutama bagi yang tidak memiliki ponsel pintar.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, turut hadir dalam peninjauan jalannya uji coba di Desa Kemiren. Ia menyatakan kegembiraannya melihat antusiasme masyarakat dan menyebut bahwa pendaftaran bansos yang lebih cepat dan sederhana merupakan langkah awal menuju perubahan yang lebih transparan dan tepat sasaran. Digitalisasi pendaftaran bansos juga dianggap sebagai sarana edukasi masyarakat. Pada akhirnya, penerima bantuan akan dipilih melalui verifikasi pemerintah pusat dengan data yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.
Uji coba perdana ini juga dihadiri oleh pejabat pusat, seperti Dirjen Dukcapil Kemendagri, Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, dan beberapa perwakilan kementerian terkait. Mereka menekankan bahwa pendaftaran digitalisasi bansos terbuka bagi semua yang membutuhkan, baik yang sudah pernah menerima maupun yang belum. Selain itu, kemudahan proses juga dirasakan oleh Agen Perlinsos dan pendamping PKH Desa Kemiren. Ratusan kepala keluarga telah mendaftar sejak hari pertama kick-off pendaftaran digitalisasi bansos, menunjukkan antusiasme warga terhadap program ini. Dengan digitalisasi, diharapkan semua warga yang membutuhkan bantuan dapat terakomodasi dengan baik.
Pendaftaran Bansos Digital – Proses Cepat di Banyuwangi
