Pemerintah Kabupaten Bondowoso terus menggenjot program strategis nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) agar berjalan maksimal, efektif, dan efisien. Sekretaris Daerah Bondowoso, Fathur Rozi, menegaskan bahwa keberhasilan MBG bukan hanya soal pemenuhan gizi, tapi juga menyangkut kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Sejak 10 September 2025, tercatat sudah ada 12 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Bondowoso. Dari jumlah itu, 11 merupakan hasil kemitraan dengan masyarakat, sementara satu inisiatif berasal dari Kodim setempat. Namun, angka ini masih jauh dari ideal. Menurut Fathur, Bondowoso idealnya membutuhkan 60 hingga 70 SPPG untuk memenuhi kebutuhan MBG di seluruh kecamatan. Rapat Koordinasi (Rakor) di Pendopo membahas pemetaan dapur MBG dan pembentukan Satuan Tugas (Satgas) di tingkat kecamatan. Program MBG diharapkan tidak hanya menjadi solusi jangka pendek soal gizi anak, tetapi juga investasi jangka panjang bagi generasi penerus. Fathur menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh dalam pelaksanaan program MBG, dengan fokus pada penguatan manajemen, peningkatan kualitas layanan, monitoring, evaluasi, dan distribusi makanan yang tepat waktu. Pengamat kebijakan publik Abdullah Harahab menekankan perlunya pengawasan ketat untuk memastikan keberhasilan program MBG sebagai motor penggerak ekonomi rakyat dan penopang kesehatan generasi muda. Bondowoso kini berpacu untuk menjadi daerah contoh sukses program Makan Bergizi Gratis yang akan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat.
Pemkab Bondowoso Meluncurkan Program MBG dengan Anggaran Rp40 Juta
