Universitas Jember Merayakan Dies Natalis ke-59, Lima Desa Binaan Mendapatkan Penghargaan

by -814 Views

Pada malam puncak Dies Natalis Universitas Jember tahun ini digelar dengan meriah. Lima Desa binaan terbaik Universitas Jember mendapatkan penghargaan dari kampus. Lima Desa tersebut mewakili Lima kabupaten, termasuk perwakilan desa di kabupaten Bondowoso, Situbondo, dan Lumajang. Tak lupa pula perwakilan Desa binaan dari luar jawa, dari Pangkajene Kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan.

Dari Lima desa terbaik tersebut yang menarik juri adalah persaingan ketat antara Desa Dukuh Dempok Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember dan Desa Bulu Cindea Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkajene Kepulauan. Hermanto Rohman Koordinator Pusat Pemberdayaan, menyatakan bahwa Desa Dukuh Dempok memiliki program binaan “Desa Peduli Buruh Migran” bersama Migrant yang sudah berjalan sejak tahun 2017. Program ini dapat menggerakkan masyarakat dan Pekerja Migran Purna untuk sadar akan pentingnya perlindungan dan pemberdayaan bagi Pekerja Migran.

Lebih lanjut, Desa Dukuh Dempok berinovasi kembali dengan program lingkungan melalui pengelolaan sampah terpadu. Program ini menarik juri karena mampu menggerakkan kekompakan anak muda bersama BUMDES dan masyarakat tentang pengelolaan sampah yang mampu memberikan nilai ekonomi. Desa Dukuh Dempok juga memiliki tempat pengelolaan sampah terpadu yang terintegrasi dengan wisata Gumuk Watu.

Sementara itu, Desa Bulu Cindea dari Pangkajene Kepulauan juga mengalami perkembangan pesat sejak awal pembinaan UNEJ dengan menggerakkan ekonomi lokal dan wisata konservasi hutan mangrove yang terintegrasi dengan wisata garam. Desa ini juga mampu membangun kolaborasi dengan banyak pihak, seperti CSR PT Tonasa, Indosat, dan beberapa perusahaan lokal. Desa ini juga berhasil mewadahi konsep pemberdayaan perempuan, anak, dan lingkungan yang kemudian dipola dalam konsep kampung Pancasila.

Selain itu, desa lainnya juga memiliki program-program unggulan seperti wisata edukasi dan unggulan Kopi, desa kebangsaan, dan desa sehat. Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan desa memang butuh keseriusan dan terobosan untuk mendorong unggulan desa, serta kolaborasi yang penting bagi keberhasilan pembangunan tersebut.

Artikel ini telah ditulis oleh Bahrullah, dan disunting oleh Mahrus Sholih.