Pada tanggal 14 Agustus 2025, Presiden Prabowo Subianto meluncurkan program prioritasnya yang disebut sebagai Makan Bergizi Gratis (MBG), Sekolah Rakyat, dan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Program tersebut diibaratkan sebagai jalan tol yang dibangun untuk mempercepat pengentasan kemiskinan dengan potensi besar dalam menyerap tenaga kerja. Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) menjelaskan bahwa program ini tidak hanya bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan, tetapi juga memberikan masyarakat keberdayaan dan kemandirian ekonomi.
Analogi yang digunakan adalah pengentasan kemiskinan seperti permainan sepakbola, dimana rakyat miskin adalah pemainnya. Presiden ingin agar semua “pemain” termasuk dalam program tersebut menjadi lebih terampil, cerdas, gizinya terpenuhi, dan memiliki akses ekonomi yang luas. BP Taskin bertanggung jawab untuk memastikan program-program tersebut berjalan lancar agar tujuan pengentasan kemiskinan dapat tercapai.
Melalui Sekolah Rakyat, rantai kemiskinan dapat dipangkas, sedangkan program MBG dan Kopdes Merah Putih memberikan manfaat ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat secara luas. Program Sekolah Rakyat juga memberikan harapan baru bagi rakyat miskin untuk menjadi lebih mandiri, terutama melalui program berasrama yang diselenggarakan.
Program MBG juga dianggap sebagai jalan tol yang mempercepat pengentasan kemiskinan karena mampu menciptakan lapangan kerja baru dan memberikan efek positif bagi sektor hulu seperti petani dan UMKM. Sedangkan Kopdes Merah Putih juga memiliki peran penting dalam memotong rantai pasokan yang ada, sehingga harga-harga kebutuhan pokok seperti gas elpiji dan pupuk dapat diatur dengan lebih baik.
Kopdes juga membantu masyarakat dalam mengakses kredit dengan lebih mudah dan ringan, sehingga mereka tidak lagi tergantung pada bank harian. Melalui program-program ini, diharapkan masyarakat Indonesia dapat lebih mandiri secara ekonomi dan rantai kemiskinan dapat diminimalisir.
