Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan komitmennya untuk menata kota dengan pendekatan humanis dan menjaga lingkungan yang tertib tanpa melanggar hak-hak warga. Hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi terkait penanganan korban penertiban bangunan di Kecamatan Ujung Tanah. Hadir dalam rapat tersebut adalah anggota DPRD Makassar, Camat Ujung Tanah, dan sejumlah Lurah setempat.
Munafri menekankan bahwa penataan kota tidak hanya tentang infrastruktur fisik, tetapi juga pembangunan fondasi sosial yang solid. Dia menegaskan bahwa tidak ada warga yang menjadi korban dalam proses penataan. Selain itu, solusi yang komprehensif diperlukan, termasuk penataan kanal, pengaturan pedagang, dan pengelolaan sampah yang lebih baik.
Penataan kota di Makassar merupakan langkah jangka panjang untuk memastikan lingkungan yang bersih, rapi, dan optimal. Warga diharapkan mendukung program ini dengan mematuhi aturan dan berpartisipasi dalam menjaga kebersihan.
Camat Ujung Tanah menjelaskan bahwa penertiban bangunan liar dilakukan secara bertahap dengan tahapan sosialisasi dan pemberitahuan tertulis. Tujuannya adalah untuk menjaga akses publik dan keindahan kota. Perwakilan warga menyambut baik langkah dialog ini, menekankan pentingnya komunikasi antara pemerintah dan masyarakat untuk menjaga keharmonisan dan ketertiban dalam membangun kota.
