Rencana Prabowo-Gibran untuk Membangun 10 Kota Inovasi Mandiri di Indonesia dalam Waktu Digital yang Akan Datang

by -497 Views

Pada konferensi terkini di Indonesia Digital Summit 2023, Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko, mengungkap rencana Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, untuk mengembangkan 10 kota inovasi mandiri yang menjadi pusat hilirisasi digital di Indonesia.

“IKN (Ibu Kota Nusantara) bersama sembilan kota lainnya, kota-kota yang bekerja sama dengan sektor swasta, akan didorong menjadi kota-kota inovasi mandiri,” ungkap Budiman Sudjatmiko setelah menghadiri Konsolidasi Nasional Relawan Prabowo-Gibran Digital Crew di Jakarta pada Rabu, tanggal 28 November 2023.

Pengembangan IKN tidak hanya ditujukan sebagai integrator menuju Indonesia yang tidak hanya terbatas pada Pulau Jawa, tetapi juga sebagai agregator di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Konsep hilirisasi digital ini mencakup penggunaan teknologi sehari-hari seperti aplikasi dan perangkat, seperti gawai dan laptop computer, yang diharapkan dapat diproduksi di Indonesia.

Salah satu kota inovasi mandiri yang akan dibangun adalah Papua, dianggap cocok untuk industri satelit. “Di Papua, nanti bisa untuk industri satelit karena di sana adalah sebuah tempat terutama di daerah Biak, itu adalah tempat peluncuran satelit yang bagus,” jelas Budiman.

Selain IKN dan Papua, Prabowo-Gibran telah menetapkan delapan kota lainnya di Pulau Jawa dan Sumatera sebagai kota inovasi mandiri yang akan membantu merealisasikan konsep hilirisasi digital.

Rencana pembangunan kota-kota inovasi ini sejalan dengan visi masa depan digital Indonesia yang dicanangkan pasangan Prabowo-Gibran. Pada suatu Rakorda di Kalimantan Barat, pentingnya pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Penajam Paser, Kalimantan Timur, diutarakan sebagai bagian dari upaya meningkatkan ekosistem digital.

Rencana pembangunan 10 kota inovasi mandiri ini diharapkan dapat menjadi tonggak penting dalam mengejar perkembangan digital Indonesia, menghadapi tantangan global, serta memastikan Indonesia relevan dalam ranah sosial, ekonomi, dan budaya di masa depan.